47. Aku Sayang Kamu

7.4K 423 131
                                    

💙 Mas Rezky

Aku masuk ke dalam mobil, dan langsung memasang sabuk pengamanku. Lalu setelahnya, aku menoleh ke arah Elysia yang ternyata juga sedang memperhatikan aku.

Aku terkekeh lalu mengusap pipi gembil Elysia, "Maaf ya. El nunggu Om lama?"

Aku merasa lega, karena ternyata, Elysia langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, Om. Tapi habis ini, El mau ke mana?"

"Kalau El, gimana? El mau pulang? Atau mau ke toko Mama?"

"Mama ada di toko?"

Aku menggelengkan kepalaku, "Om nggak tahu. Soalnya, Mama belum kasih kabar lagi sama Om. Apa El mau pulang?"

Elysia kembali memberikan gelengan kepalanya, "Nggak mau. Soalnya, di rumah, lagi nggak ada Mama."

Aku jadi langsung berpikir setelah mendengar nada penolakan dari Elysia.

"El mau ikut Om Eky?" tawarku pada akhirnya.

"Ke mana?"

"Ke Eka Wijaya. Ke kantor Om Eky yang ada bus besarnya."

Kedua mata Elysia langsung berbinar bahagia, "El mau, Om. El mau ke sana."

Aku juga jadi ikut tersenyum karenanya. "Oke. Jadi, El ikut Om ya? Nanti, Om kabarin Mama, kalau sekarang, El mau ikut Om ke Eka Wijaya."

Elysia langsung mengangguk semangat sekali."Iya, Om. Mau."

Baru saja aku ingin memasangkan sabuk pengaman untuk Elysia. Tapi ternyata, Elysia sudah bisa memasangnya. "Wah, El bisa pasang sabuk pengaman sendiri?"

"Bisa dong, Om. El udah diajarin sama Mama."

Aku tersenyum bangga, lalu mengusap-usap puncak kepala Elysia. "El memang anak pintar. Juga sholihah sekali. Anak baik ya. Jadi, sekarang, kita ke Eka Wijaya ya? Nanti, sekalian makan siang juga di sana. El mau?"

"Ayo, Om. El mau! Mau banget. Soalnya, El udah pengin lihat bus gede lagi!" seru Elysia semangat sekali.

Aku tertawa melihat tingkah lucu Elysia. Lalu tanganku dengan terampil langsung memutar kemudi untuk keluar dari area sekolah Elysia yang kini sudah mulai terlihat sepi karena banyak orang yang sudah pulang dari sana.

Baiklah.

Mari bersenang-senang bersama putri cantiknya Rina.

*****

Aku sedang meneliti lagi proposal yang akan kukirimkan pada pelanggan, saat ponselku yang ada di atas meja tiba-tiba jadi berdering dengan sangat mengejutkan.

Ternyata, Rina yang menelepon. Jadi kini, aku jelas langsung menerimanya.

"Assalamu'alaikum, Rin."

"Wa'alaikumsalam, Mas. Maaf baru bisa telepon. Soalnya, aku baru selesai ngurus semua keperluan Ibu di Rumah Sakit."

"Iya, Rina. Nggak papa. Santai aja."

"Maaf ya Mas jadi lama banget. Acara di sekolahnya El, udah selesai?"

"Udah, Rin. Tadi, selesai sekitar jam setengah 1, pas setelah sholat zuhur."

"Ini, Mas Rezky lagi ada di mana? Biar aku bisa langsung ke sana buat jemput El."

"Aku di kantor Eka Wijaya, Rin. Kamu mau ke sini? Atau aku aja yang antar El ke rumahmu?"

"Aku aja yang ke sana, Mas. Mas Rezky kirimin alamat kantornya ya."

Kali Kedua ✔Where stories live. Discover now