51 : Love Me Harder - The End

429 31 3
                                    

Meen dan Perth jalan-jalan mengitari kota, mereka membuat banyak kenangan di sini.

Kring...
Suara lonceng ketika mereka masuk kedalam cafe, Perth bilang dia haus dan juga capek. Oleh karena itulah mereka singgah di sini.

Kedatangan mereka segera di sambut oleh robot pelayan dan langsung pergi begitu mereka sudah mencatat pesanan Meen dan Perth.

"Kakak ke kamar mandi sebentar, jadi jangan kemana-mana."

Perth mengangguk pada suaminya yang kemudian mengecup keningnya setelah itu baru dia pergi.

Selagi menunggu Meen, iris gelapnya bergerilya melihat suasana cafe yang lumayan ramai.

Robot ajuda mereka Meen perintahkan mencari tahu hal lain, terutama tentang Perth yang ada di zaman ini.

Kring... Suara lonceng lagi pertanda ada lagi customer yang datang serta pergi.

Perth tidak begitu peduli mengenai hal itu, dia lagi sibuk mengikuti berita yang dia tonton di televisi.

"Adek?" Suara yang sudah Perth hapal betul siapa pemiliknya. Perth segera menoleh ke sebelah kiri. Dia tersenyum melihat pria tampan tinggi itu. Dia sungguh tidak ada pikiran apapun mengenai pria yang kini berdiri di hadapannya. Padahal pakaian mereka berbeda dengan Meen suaminya. Wujud mereka memang sama, tapi dia bukan Meen suaminya.

"Cepat banget, toiletnya lagi sepi ya kak?" Tanya dia positif thinking lantas dia raih tangan pria yang dia pikir suaminya untuk segera duduk di sisinya.

Pria tersebut bukannya duduk dia malah menarik balik tangan Perth lalu mencium begitu saja sekalipun di sana ada pengunjung cafe lainnya, terlebih dia tidak datang seorang diri melainkan bersama teman-temannya.

Lingkaran tangan kanannya di pinggang Perth bukan main eratnya terlebih ciumannya yang semakin liar penuh kerinduan.

Tiga orang temannya yang ikut tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, di hadapan mereka ada Perth yang masih bernafas.

Perth kaget, terlebih rasa ciuman pria tersebut berbeda dengan Meen suaminya. Belum lagi ada rasa alkohol pada bibir si pria, aroma serta cara dia menyentuh Perth juga berbeda dari Meen suaminya.

Seketika itu juga Perth mendorongnya dengan kuat hingga membuat pria itu nyaris saja terjatuh jika tidak ditahan oleh dua orang temannya.

Selagi Perth berpikir, dia hapus ciuman itu.

"Aku tidak apa-apa," Ucap dia pada tiga orang temannya lantas dia dekati lagi Perth yang kini melangkah mundur bahkan menepis kasar tangannya.

"Adek, ini Abang... Adek lupa ya dengan Abang?" Jelas dia lembut mencoba membuat Perth ingat dengan dia tapi percuma sebab Perth dihadapannya ini bukan Perth miliknya.

Tukh, Perth terduduk di kursi, salah dia tidak melihat kebelakang sehingga pergerakannya terkunci terlebih si pria sudah berada tepat di hadapannya dan kembali mencoba menyentuh dan menggenggam tangannya.

Brukh, kali ini si pria terduduk di lantai akibat dorongan Meen. Dia menatap nyalang pada pria yang mencoba menyentuh istrinya. Sedangkan iris gelap si pria kini membola, tidak percaya dengan apa yang dia lihat begitupun dengan yang lainnya.

Karena saat ini ada dua orang Meen di sana.

Melihat suaminya sudah datang, Perth segera memeluk suaminya, mengatakan apa saja yang baru terjadi termasuk perihal dia yang dicium oleh si pria yang mirip dengan Meen.

Jika saja tidak ada pihak keamanan pemilik cafe, mungkin terjadi baku hantam antara Meen. Tapi karena ada pihak keamanan, sehingga kini kedua belah pihak berada di meja yang saa guna meluruskan kesalahpahaman ini serta kenapa ada dua Meen? Lalu kenapa Perth masih hidup?

My Alpha - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang