40 : Never Forget You

230 46 6
                                    

"Cantik bener, mau ke mana?" Dilihatnya putra kesayangannya sudah rapi.

"Jemput Abang di bandara ma," Ujar Ping gembira.

"Memangnya jam berapa dia sampai di bandara?"

"Jam satu siang ma!" Jawab Ping membuat mamanya melihat jam yang melingkar ditangannya.

"Ini masih jam 10 nak, ngapain juga nunggu disana lama-lama, panas loh."

Ping terdiam, kemudian dia nyengir. "Pengen cepet-cepet ma biar nggak terlambat," Ucap Ping menjelaskan kepada mamanya yang berkutat pada laptop di depannya, hari ini dia bekerja dari rumah karena tubuhnya kurang sehat, sepertinya masuk angin.

Sementara itu rasa rindu dan keinginan Ping untuk bercerita banyak hal kepada Mile semakin menggebu-gebu.

"Tetap mau berangkat?"

"Iya ma!" Sahut Ping kini mencium kedua pipi mamanya sebelum dia pergi.

"Hati-hati, suasana di luar masih panas!" Kata dia mengingatkan putra semata wayangnya perihal keadaan negeri mereka yang belum stabil setelah perang.

"Iya ma! Bye ma..."

Lalu di sini, "Aku menyerah!" Ucap Kimmon dan Meen dalam waktu bersamaan saat di pertandingan final baru saja mulai. Dua orang ini sama-sama tidak tertarik dengan posisi Raja King Alpha.

"Kenapa kau juga menyerah?" Rutuk Kimmon lagi-lagi perkataannya sama persis seperti Meen.

Para panitia saling melirik dan Ara penonton bingung.

"Pokoknya aku duluan yang berkata menyerah!" Ujar Meen merasa dialah yang pertama berkata demikian, tidak tahu dia kalau di deretan kursi panitia pertandingan, Porsch melihat dia dengan geram.

"Gak bisa begitu Meen, pokoknya aku duluan. Jadi secara otomatis kamulah pemenangnya!"

Bright maupun yang lainnya tepuk jidat tidak habis pikir dengan mereka berdua. Siapa yang menyangka, mereka yang paling tidak ingin menjadi raja malah lolos sampai ke final. Nasib kadang memang aneh.

"Ouh tidak bisa, kamu yang menang dan aku yang kalah!" Balas Meen kukuh dengan keputusannya. Dia ingin segera kembali ke negerinya begitu dia mendengar berita perihal negerinya yang perang dan kini sudah berakhir.

"Ribet amat sih, gimana gini aja, voting aja gimana? Tapi hanya para peserta yang bisa melakukan voting. Suara terbanyak dialah pemenangnya!" Usul Mean capek dengan dua peserta ini. Mereka sama-sama keras kepala.

"Kenapa tidak dari kemarin?!" Seru Meen dan Kimmon dalam waktu bersamaan, kesal mereka.

Setelahnya voting dilakukan, "Anan! Jangan pilih aku! Awas jika kamu memilihku!" Teriak Meen kepada Anan yang hanya bisa tersenyum tipis untuk Meen yang sebegitunya tidak ingin jadi raja.

Bright dan peserta lainnya saling melirik. "Jadi siapa nih, Kimmon atau Atau?" Tanya Santa tidak masalah siapa yang menang diantara mereka berdua.

"Meen aja, sekalipun dia enggan, dia tetap melakukan dengan sepenuh hati pekerjaannya!" Cetus Anan di setujui oleh Bright.

Sementara itu Attha dan Chahub, kosong. Mereka tidak memilih siapapun diantara mereka berdua.

⏩⏩

Kini Mark dan Ping tengah menunggu kedatangan seseorang dari dalam sana. Sungguh ping sudah tidak sabar lagi menanti kepulangan Mile, dia rindu.

Sekarang sosok yang ditunggu melambaikan tangan kanan kearah Ping dan Mark, sementara tangannya kiri menyeret koper. Setelah semakin dekat, dia segera merentangkan kedua tangan tuk menyambut pelukan hangat sang kekasih.

My Alpha - EndHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin