01 : Sunshine

761 79 5
                                    

Bugh!
Meen berhasil menangkis tendangan berputar lawan tandingnya, Meen baru berusia 9 tahun.

Ini pertandingan final Muay Thai tuk memperebutkan gelar juara dunia.

"Semangat kak!" Seru Mile dan Mark bersamaan di bangku penonton.

Meen terlalu fokus dengan lawannya sehingga dia tidak begitu perduli dengan penonton. Tujuannya hanya satu, yaitu menang.

Kata Mile, pangeran itu harus sempurna. Sempurna otaknya, sempurna fisiknya, sempurna budi pekertinya dan sempurna ekonominya. Supaya dia bisa melindungi dan membahagiakan putri raja.

Duakh!
Tulang kering kaki mereka saling beradu.

"Pasti itu sakit!" Cetus Gulf ngilu melihat kejadian tadi.

"Daddy sudah menyiapkan hadiah untuk kakak kan jika dia menang?" Tanya Gulf sangat yakin putranya menang.

"Aman! Sudah daddy siapin!" Respon Mew cepat, bangganya dia kepada putra keduanya begitu juga dengan kedua putranya yang lainnya.

Beberapa menit kemudian, penonton pendukung Thailand bersorak gembira, pasalnya Meen menang.

Jika di sini Meen berhasil menumbangkan lawannya maka di sini Perth mati-matian menghadapi pheromone Pinnara.

"Hosh hahh..." Nafasnya memburu menghadapi tekanan Pinnara seraya menghindari serangan Pinnara.

Dadanya sungguh terasa sesak di sertai keringat dingin nan mengguncang lahir batinnya.

Pinnara tidak main-main melatih Perth tuk terbiasa menghadapi pheromone Alpha serta mempelajari semua hal yang berhubungan dengan Alpha.

Brugh!
Perth terjatuh, dia tidak kuat lagi. Pandangan nya sudah buram, dia tidak tahu apa yang terjadi sebab semuanya semakin gelap dimatanya.

Shhh...
Pinnara mencuci wajahnya setelah dia bawa Perth ke ruang perawatan, saat ini Kira sedang mengobati Perth.

Pinnara sempat bermenung di depan cermin kamar mandi. Entah apa yang dia pikirkan, yang jelas air matanya kembali jatuh. Hanya sebentar sebab dia sudah janji dengan putranya untuk tidak menangis.

Klakh klakh klakh...
Suara telapak sepatu boot Pinnara bergesekan dengan lantai tempat latihan Perth.

Kriettt Blammmn...
Saat Pinnara masuk, dia melihat Kira menyuntikkan cairan yang berfungsi tuk menekan pheromone Omega.

Wajah Perth sedikit lebam begitu juga dengan tubuhnya yang lain, padahal luka lebam kemarin belum hilang.

"Saat ini, cairan ini masih bisa menekan pheromone Omeganya, tapi begitu dia sudah heat..."

"Nanti saja kita pikirkan mengenai hal itu!" Potong Pinnara lugas dengan tatapan lurus nan dalam kepada Perth yang tertidur akibat obat bius.

"Nara..."

"Kak... Hanya ini satu-satunya jalan supaya aku bisa melihat putraku tumbuh besar!" Lagi-lagi Pinnara memotong perkataan Kira.

"Bukankah kamu bisa minta cerai!"

Pinnara menggeleng, jika bisa, sudah dari dulu dia lakukan.

⏩⏩

"Terima kasih banyak kakak!" Ucap Mark senang tak terkira, ternyata hadiah yang Meen minta tiga bulan yang lalu itu untuk Mark, adik kesayangannya.

"Daddy, jika kakak juara dunia Muay Thai, beliin kakak robot yah!"

Mew mengangguk, lagi-lagi Meen minta yang aneh-aneh.

Dan di sini Mew speechless, dia baru tahu kalau robot itu untuk Mark. Senang sih dia karena Meen menyayangi adiknya cuman dia heran, sejak kapan putra bungsunya ketularan virus aneh Meen.

My Alpha - EndWhere stories live. Discover now