35 : Hurts So Good

230 42 4
                                    

"Kalau begitu sampai jumpa di medan perang daddy!" Ucap Perth kemudian mengakhiri panggilan secara sepihak, segera dia kemasi barang-barangnya. Dia ingin pulang tuk menemui Joss.

Barangnya tidak banyak, hanya tas ransel hitam.

Baru saja Perth hendak memutar ganggang pintu, pintu sudah terbuka.

"Gimana perasaan kamu? Apakah masih mual?" Pertanyaan sederhana ini semakin membuat Perth terharu dengan perhatian yang Sarin tunjukkan.

"Masih daddy. Sengaja aku bawa tidur supaya mualnya hilang."

"Emm... Btw, daddy bawa makanan kesukaan kamu. Tara!" Perth semakin terpesona melihat Sarin yang memperlakukan dia dengan penuh kasih.

"Tapi aku gak selera daddy. Nanti saja ya aku makan kalau aku sudah lapar."

"Kamu belum makan apapun dari siang sayang dan sekarang sudah jam 7 malam. Walaupun hanya sedikit, kamu harus tetap makan. Nanti masuk angin dan makin mual."

"Terima kasih banyak atas perhatian daddy, tapi aku gak lapar," Kata Perth tidak ingin dipaksa.

"Ya udah, kamu mau makan apa? Biar daddy beliin?"

"Aku mau pulang! Orang tuaku pasti sudah pusing mencari ku," Dia memang tidak mengabari keluarganya kalau dia masuk rumah sakit. Mungkin karena dia sudah terbiasa menyelesaikan semuanya seorang diri sehingga dia tidak mengabari keluarganya kalau dia ada kemalangan maupun masalah yang datang menghampiri hidupnya.

Alasan kenapa Joss tidak bisa menghubungi Perth adalah karena nomor Joss masih dia blokir.

Sarin terdiam, dia tatap lama-lama putra manisnya yang lagi hamil muda.

"Kamu ikut daddy ya, baru saja daddy dengar dari seseorang kalau putra mahkota memerintahkan masyarakat mengungsi ke istana Utara. Sepertinya akan terjadi perang internal antara keluarga kerajaan dan bangsawan."

Perth menggeleng, "Justru karena itulah aku pulang!"

"Tidak bisa, daddy tidak mau kamu kenapa-kenapa. Ingat, sekarang kamu lagi hamil!"

"Pokoknya aku mau pulang! Kalau gak daddy izinin, aku gak mau lagi ketemu dengan daddy dan aku juga akan berhenti memanggil Daddy dengan sebutan daddy!" Kukuh Perth tidak bisa di rubah jika dia sudah memutuskan sesuatu.

"Oke, daddy mengalah! Apapun untuk kamu asal kamu senang. Tapi daddy antar pulang ya!" Dia baru ingat kalau putranya itu lahir dari rahim Pinnara, wanita keras kepala yang pernah dia temui.

Perth mengangguk di sela senyum tipisnya. Sampai saat ini dia tidak tahu kenapa pria dewasa di hadapannya ini menyayangi dia, tapi apapun itu, akan dia terima dengan baik perasaan Sarin. Sudah terlanjur nyaman soalnya, bukan nyaman dari seorang kekasih kepada prianya tapi kasih sayang yang tidak bisa dia ungkapkan.

⏩⏩

Sarin menggendong Pinnara yang tidak sadarkan diri akibat obat bius serta perangsang yang belum bekerja.

Baru saja dia sampai di ambang pintu, dua orang bawahannya datang membawa Sara yang juga tidak sadarkan diri.

"Berikan dia obat perangsang yang banyak! Berani-beraninya wanita jahanam seperti dia menjebak kesayanganku!" Perintah dia kepada dua orang pria tadi.

Mereka mengangguk patuh serta melakukan sesuai dengan perintah Sarin. Kini di kamar hotel itu sudah tergeletak tak berdaya Sara di ranjang king size bersprei merah bertabur bunga mawar serta aroma afrodisiak dari lilin yang menyala.

Tak lama setelah dua orang bawahan Sarin itu pergi, datang beberapa orang pria Alpha yang telah Sara bayar untuk meniduri Pinnara. Tapi siapa yang menyangka kini 7 orang pria itu malah melakukan hal tak bermoral itu kepada dirinya.

My Alpha - EndWhere stories live. Discover now