18 : Symphony

377 55 1
                                    

"Sini aku bantu!" Tawar Lee kemudian mengambil sebagian buku yang Pinnara bawa.

"Terima kasih!" Sahut Pinnara tersenyum tipis, sesekali dia lirik Lee yang sudah lama dia taksir. Alpha ganteng keren yang dipuja-puja oleh siswa-siswi lainnya.

"Apa ada yang aneh denganku?" Tanya Lee sedikit grogi kepada Pinnara yang kepergok memperhatikan dirinya. Sebenarnya sudah sering Lee memergoki Pinnara memperhatikan dirinya secara diam-diam, maklum, mereka satu kelas. Tapi mereka jarang bicara mengingat Lee siswa beken rupawan sedangkan Pinnara siswi bergaya cupu sebab saudara tirinya benci jika ada yang tahu Pinnara cantik.

Pinnara menggeleng.

"Lalu kenapa kamu menatap ku segitunya? Apa kamu menyukaiku?" Ucap Lee kemudian tertawa kecil, dia hanya bercanda.

"Ya, aku menyukaimu!" Jawab Pinnara spontan begitu saja, dan tiba-tiba saja suasana menjadi aneh nan hening. Yah mereka saling sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Kamu benaran menyukaiku?" Tanya Lee guna memastikan kalau Pinnara tidak bercanda.

"Tidak boleh ya aku menyukai pria baik sepertimu?" Ujar Pinnara sudah terlanjur basah, jadi mandi saja sekalian.

Lee mengangguk, kemudian dia berhenti melangkah dan menatap Pinnara dengan serius.

"Kalau begitu apa kamu mau kita pacaran?"

Jujur saja dada keduanya berdebar-debar, terutama Pinnara. Pinnara bahkan menggigit kecil bibir bawahnya.

Setelah hening beberapa detik, akhirnya Pinnara mengangguk, sehingga semenjak saat itu Lee dan Pinnara resmi pacaran.

⏩⏩

"Kakak?" Panggil Perth pelan sambil mengusap lengan Meen yang melingkar di pinggangnya. Kemudian Perth sadar kalau dia dan Meen tidak mengenakan apapun, yah tubuhnya keduanya hanya di tutupi oleh kain selimut tebal yang hangat.

Ini sudah jam 9 pagi.

"Apa yang telah aku lakukan semalam?" Gumam Perth panik kemudian secara Perlahan-lahan, ingatannya mengingat desahan antara dirinya dan Meen. Dia juga ingat mengapa dia berada dalam kondisi seperti ini.

Meen cemburu, cemburu karena Perth dijodohkan dengan Jiro. Padahal Perth sendiri belum tahu tentang dirinya yang dijodohkan dengan Jiro. Bukan hal aneh jika Meen tahu lebih dulu daripada Perth, Meen mengirimkan mata-mata untuk memantau Perth beserta keluarganya.

Dan karena cemburu itulah dia bawa Perth ke vila yang jauh dari keramaian. Lalu begitu sampai di vila, dia langsung meniduri sedemikian rupa sampai Perth jatuh pingsan dibuatnya.

Selain dimasuki berkali-kali, cara main Meen jauh lebih liar dan brutal dari yang sudah-sudah sehingga Perth tidak mampu mengimbanginya.

Dan selama bercinta Meen terus meracau, "Kamu milikku dan selamanya milikku!" Dia terus meracau sekalipun Perth sudah menegaskan dan meyakinkan Meen kalau dia memang milik Meen tapi tetap saja Meen tidak berhenti meracau serta terus memasuki Perth dengan cara yang semakin panas ganas. Sepertinya Meen lepas kendali, sungguh dia Alpha dominan yang posesif.

"Shhh..." Perth meringis kesakitan karena area bawahnya yang terasa perih. Mana milik Meen masih tertanam di dalam, bercak merah serta bekas gigitan di tubuhnya jangan di tanya lagi. Ibarat kata, dia sudah Meen pakai luar dalam, tidak ada bagian tubuhnya yang tidak Meen sentuh, Meen cium, Meen sesapi, Meen remas dan Meen gigit.

Akibatnya Perth menjadi sangat sensitif dengan sentuhan serta aroma tubuh Meen.

Jika Perth pikir-pikir, dia tidak bisa menolak keinginan Meen. Karena tidak bisa menolak itulah Meen pun menjadi sering menikmati tubuhnya.

My Alpha - EndWhere stories live. Discover now