05 : Gold Mask✔️

549 62 6
                                    

Permintaan update dari AndriyanyAndriyany

Sorry for typo dan kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Perth bangun dari tidurnya, dilihatnya ini bukan kamarnya sehingga segera dia beranjak dari ranjang sekalipun rasa pusing melanda dirinya, efek samping mabuk.

Perth mendengar suara percikan air dari kamar mandi ketika dia memasang buru-buru pakaiannya.

Foto yang terpajang di dinding membuat dia menjadi tahu ini kamar siapa. Sekeras apapun dia mengingat kejadian semalam tetap saja tidak dia ingat.

Karena area bawahnya tidak terasa perih, sehingga dia tidak begitu ambil pusing mengenai memori dia nan terlupa.

Perth keluar secara buru-buru, karena ini masih jam 5 pagi lewat sehingga, jadi suasana rumah Meen masih sepi, Dia sempat bertemu dengan kepala pelayan untuk minta kunci mobilnya.

Sedangkan di sini, Meen merutuk kasar setelah menerima laporan dari kepala pelayan perihal Perth yang sudah pulang.

Dia kesal karena Perth pulang tanpa bicara sepatah katapun.

Jika di sini Meen merutuki Perth maka di tempat ini Ja bangun dalam keadaan bugil dimana First sudah menangis meringkuk di sudut kamar hotel.

Ja memperkosanya.

Salah First juga membantu Ja dalam keadaan mabuk. Kemarin malam, First tidak sengaja bertemu Ja di lorong kapal pesiar. Ja mau ke pulang tapi malah berakhir nyasar. Karena First ada hati dengan Jeff, makanya di bermaksud untuk membantu Ja. Namun naas, dia tidak tahu dimana rumah Ja, makanya dia bawa Ja ke hotel. Dan sialnya Ja yang mabuk terangsang oleh aroma pheromone First. Mana ada dalam sejarahnya kucing menolak ikan, ya dia sikatlah.

Ja memegang kepalanya, kilatan kejadian panas semalam mulai bermunculan sehingga dia tidak perlu bertanya perihal kenapa dia bisa berakhir satu kamar dengan First.

Srakhh...
Ja melempar selembar cek kosong kearah First.

"Tulis saja sesuka hatimu!" Ucap Ja tak berdosa sudah menodai First. Jika begini jadinya, menyesal dia tidak membunuh Ja tadi. Di saat Ja tertidur lelap setelah bercinta dengannya.

"Uangmu tidak akan bisa memutus ikatan kita!" Ujar First di sela derai air matanya nan nanar ketika menatap Ja.

"Maksudmu?" Sepertinya otak cerdas Ja mulai memikirkan kondisi terburuk.

"Kau sudah menandaiku!" Jawab First semakin jatuh berderai air matanya di hadapan Ja yang sudah berdiri di hadapannya.

Mata Ja membola, dia tidak percaya dengan perkataan First namun begitu dia melihat tengkuk leher belakang First, tercetak jelas mawar hitam yang ada inisial namanya.

Brakh!
Ja memukul keras dinding yang ada di belakang First, sungguh bukan main marahnya dia. Namun kemarahan itu tak berarti karena tidak bisa memutus ikatan mereka yang sudah terikat kecuali ada yang mati diantara mereka berdua.

Entah bagaimana hubungan mereka kedepannya di saat mereka tidak saling mencintai.

Mereka saling membenci.

⏩⏩

"Kenapa adek pulang begitu saja? Susah banget yah untuk berkata sepatah kata? " Tanya Meen kini sudah berdiri di hadapan Perth yang baru keluar dari kelas.

Perth sempat kaget namun segera dia kontrol sehingga rasa kagetnya tidak kentara.

Perth mengerutkan dahinya, dia sungguh tidak mengerti. Dan dia merasa aneh kenapa Meen memanggil dirinya dengan sebutan adek, memangnya mereka ada hubungan apa?

My Alpha - EndWhere stories live. Discover now