21 : Stereo Heart

286 46 1
                                    

"Jadi dia setuju tanpa sedikitpun menaruh curiga denganmu?" Tanya Freen tidak percaya, sungguh dia salut dengan Jiro yang berhasil mengelabui Meen dan Perth. Sekarang dia menjadi tahu kenapa War memanggil Jiro dengan sebutan iblis.

Jiro mengangguk tak berdosa usai menyeruput americano. Siang ini dia hangout dengan Freen, sahabat nya sejak sekolah.

"Lalu, bukankah kamu menyukai Becky? Terus kenapa kamu membantu Becky mendapatkan Meen?" Kali ini Jiro yang bertanya.

"Siapa bilang aku membantu Becky mendapatkan Meen. Jika aku memang membantunya, maka aku tidak akan bekerjasama denganmu."

Jiro melihat Freen dengan tatapan penuh selidik. "Ternyata kamu tidak jauh lebih baik dariku."

"Haiss.. tapi aku belum setengahnya mendekati keburukan mu. Cantik, tapi berduri!"

"Terima kasih banyak atas pujiannya," Ucap Jiro tidak tersinggung, karena memang begitulah kenyataannya.

"Sama-sama," Freen mengangguk lalu kembali meminum jus apel nya.

Sekilas Jiro melihat keluar, awan berarak tertiup angin, dedaunan pun ikut bergoyang tertiup angin.

"Freen... Spa yuk!" Ajak Jiro semangat sebab besok malam pesta pertunangan dia dengan Perth.

"Boleh, tapi kamu yang bayar."

"Iya!"

⏩⏩

First terbangun dari tidurnya, padahal ini baru jam 23:13 malam. Dia tidur di sofa lantaran dirinya ketiduran pada saat nonton.

Dia mengusap perutnya seraya menginginkan kacang Almond, sepertinya dia lagi ngidam.

Sekarang dia turun dari sofa dan pergi ke kamar untuk mengambil jaketnya. Dia ingin ke minimarket yang tak jauh berada dari rumahnya.

Agar dia tidak merasa sepi ketika berjalan, dia hubungi Perth.

"Maaf ya jika aku menghubungimu malam-malam begini."

"Tidak apa-apa, aku juga belum tidur!" Sahut Perth dari seberang telepon. Malam ini Perth tidur di rumah utama keluarga Sangangern. Tadi sore dia pulang, dan sekarang dia sedang mengusap lembut kepala Jeff.

Andaikan Sara tahu Perth mengeluarkan Jeff dari kamar tahanan, Sara pasti marah. Beruntung saat ini Sara lagi di rumah orang tuanya. Sedangkan Ja tidak di rumah, dia masih pusing mencari keberadaan First. Lalu Joss, dia tidak tahu mengenai Perth yang pulang ke rumah, sehingga malam ini dia tidur di kantor. Dan mengenai pesta pertunangan Perth, dia serahkan kepada Luke.

"Lalu kenapa kamu menelepon malam-malam begini? Kamu butuh sesuatu atau bagaimana?"

"Tidak ada, aku hanya ingin mendengar suaramu!" Jelas First tidak mungkin mengatakan kalau dia keluar rumah di jam segini, bisa mampus dia diomeli Perth.

Perth bergumam sebagai balasannya, dia tatap Jeff yang sudah tertidur nyenyak, Jeff menjadikan paha Perth sebagai bantalnya. Dia memang manja kepada kakaknya, sebab dia tidak bisa bermanja kepada orang tuanya apalagi kepada Ja.

"Kamu baik-baik sajakan di sana, tidak kekurangan apapun kan?"

"Iya. Lalu kapan kamu ke sini?"

"Doakan saja secepatnya..." Respon Perth yang banyak pikiran. Meen memang mengizinkan dia bertunangan dengan Jiro, tapi Meen menjadi hemat kata.

"Sebenarnya besok pesta pertunangan ku dengan seseorang," Cerita Perth senormal mungkin nada suaranya, namun tangannya berhenti mengusap kepala Jeff.

Terjadi keheningan diantara dia dan First, sesaat.

My Alpha - EndWhere stories live. Discover now