12 : Enchanted 🔞

775 76 3
                                    

Ketika di sore hari yang sebentar lagi menjelma menjadi senja.

"Maaf Perth.... " Ucap Mark nyaris saja menabrak Perth, kebetulan mereka berselisih jalan.

"Mark...... Mau di apakan buku-buku itu?" Tanya Perth ketika melihat Mark membawa banyak buku hingga hampir mencapai tinggi hidungnya.

"Aku sedang meneliti sesuatu, jadi aku butuh banyak buku referensi untuk mengerjakannya!" Jelas Mark apa adanya.

"Mau aku bantu? Mumpung aku gak ada kerjaan, gabut aku!" Ucap Perth sambil mengambil setengah buku di pangkuan Mark.

"Terima kasih Perth.... Terus kak Meen kemana? Biasanya dia selalu ada di sisimu." Tandas Mark heran dengan Meen yang bucin parah dengan Perth.

"Kami gak selalu bersama, karena kami punya kesibukan sendiri-sendiri. Kebetulan saja setiap kali aku bertemu dengan mu ada kak Meen di sisiku." Kilah Perth apa adanya.

Mark manggut-manggut seraya menatap pria yang kemungkinan besar akan menjadi kakak iparnya.

"Aku baru tahu kalau ruangan labmu besar" Kagum Perth dengan ruangan lab Mark yang bukan main besarnya.

Blamnnn...
Suara pintu tertutup.

"Tumben Abang di sini? Dunia mau kiamat yah?" Celetuk Mark ketika melihat Mile duduk di meja kerja Mark sambil main hp.

"Hembn.... Terus kenapa adek mengajak Perth... " Tanya Mile yang setahu dia Mark itu sangat menyayangi labnya sehingga tidak sembarang orang bisa masuk.

"Berisik..." Balas Mark sensi sambil masuk ruangan dengan santai dimana labnya dipenuhi kertas yang berserakan. Seperti dokumen, catatan, serta beberapa buku-buku tebal. Lalu di ruangan ini juga ada sebuah ranjang untuk Mark jadikan tempat istirahat jika dia tidak sempat kembali ke kamar.

"Wow, di sini sangat berantakan!" Ucap Perth di sela senyum indahnya. Dia mencoba untuk tidak menginjak kertas yang berserakan. Berbeda dengan Mark yang biasa saja bahkan terkadang dia injak.

Kini, buku yang mereka bawa sudah berada diatas meja setelah Mark menggeser beberapa buku yang ada diatas meja hingga jatuh ke lantai.

"Aku heran, kenapa pria dewasa seperti mu tidak bisa beres-beres?" Omel Mile heran dengan Mark yang tidak pusing melihat ruangannya yang berantakan.

"Cerewet, bikin telinga ku sakit saja!"

"Kalau begitu buka saja telinga mu dan buang ke tong sampah." Balas Mile sudah biasa mendengar Mark bicara kasar karena memang seperti itulah Mark.

"Sepertinya aku salah datang kemari!" Monolog Perth dalam hati, dia bersandar di dinding sembari melihat Mile dan Mark yang saling melempar kata kasar. Heran dia tapi dia juga merindukan momen tersebut, momen ketika hubungan dia dengan Ja baik.

⏩⏩

"Usahakan untuk tetap kontrol birahimu ya nak ketika bercinta dengan dia, ingat... Dia bukan pemuas nafsumu ketika Rut, tapi mate mu, belahan jiwamu!" Nasehat Gulf kepada Meen.

Meen mengangguk di saat mulutnya mengunyah donat kentang buatan Gulf.

Mereka lagi di ruang tengah.

Gulf menatap Meen yang sekarang sudah tumbuh dewasa, dia tidak menyangka ketiga putranya tumbuh besar rupawan.

Dan yang paling ajaib lagi, Meen malah menjalin kasih dengan putra Joss, walaupun hubungan kedua belah pihak tidak buruk dan semakin dekat semenjak Ja berteman dengan Mile dan Meen.

"Joss benar-benar tidak tahu kalau Perth Omega?"

Meen mengangguk sehingga sukses membuat Gulf menghela nafas panjang sebab akan membuat dia dan Mew kesulitan untuk melamar Perth.

My Alpha - EndWhere stories live. Discover now