48 : My Heart Will Go On

251 40 3
                                    

Perth membuka matanya, namun dia masih terjebak di tempat yang sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perth membuka matanya, namun dia masih terjebak di tempat yang sama. Di tanah lapangan yang penuh dengan bunga primrose berdaun emas berbunga berlian. Batu yang dia injakpun zamrud dan delima serta permata lainnya. Hanya ada sungai kehidupan di sana, airnya jernih sampai dasarnya kelihatan yang penuh dengan emas permata.

Tidak ada tanda-tanda makhluk lain di sana kecuali Perth seorang. Jauh di ujung sana dia melihat pohon besar yang membahana megahnya. Tujuan Perth hanya satu, yaitu pohon besar itu yang sudah lama dia tuju tapi tak jua sampai walaupun waktu sudah lama berlalu.

Tidak ada malam di sini, hanya ada sing dengan tujuh bulan dan satu matahari yang tidak panas sinarnya namun hangat.

Waktu terus berlalu dan Perth masih menuju kearah pohon besar yang dia pikir pasti ada sesuatu di sana tuk membuat dia bisa keluar dari sini.

Jika dia lelah, dia akan berhenti sebentar. Jika dia haus maka dia akan meminum air kehidupan yang membuat semua dahaganya hilang seketika. Tidak ada makanan di sini kecuali buah yang terkadang jatuh ke sungai dan hanyut di bawa arus sungai. Di saat itulah Perth makan, yah dia mengambil buah tersebut. Buah yang berasal dari pohon besar tersebut.

Terkadang Perth ingin menyerah, namun dia teringat dengan keluarganya serta suaminya.

Sesekali dia menangis karena frustasi sebab pohon yang dia tuju tak jua semakin dekat.

Lelah?

Tentu saja dia lelah.

Ini sudah lama.

Sangat lama malah.

Amat.

Perth terus berjalan lurus menuju tujuannya. Dia tidak tertarik dengan emas permata yang dia temui. Hanya satu pikirannya, keluar dari sini. Hanya itu. Tidak ada yang lain.

Terkadang di sini juga hujan, namun bukan air yang jatuh melainkan mutiara. Jika sudah begitu, Perth akan berlindung dibawah rumput bunga primrose yang ukurannya 1000 kali lipat dari bunga biasa. Satu daunnya saja sudah cukup bagi Perth untuk berteduh.

Salju yang turun pun hanya butiran berlian yang beraneka warna.

Entah sampai kapan Perth terjebak di sini. Namun satu hal yang pasti, dia tidak menyerah.

Hari berganti minggu, dari minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun.

Setelah 6 tahun lamanya, akhirnya Perth sampai juga pada pohon besar yang puncaknya tidak terlihat, bahkan gunung emas yang Perth temui kalah tinggi dari pohon yang sudah bisa Perth sentuh batangnya. Ketinggian pohonnya melebihi awan bahkan ukuran batangnya tak terkira besar dan kokohnya. Satu daunnya mampu menutupi satu gedung berlantai 30 sampai 50. Ukuran buahnya beraneka macam, namun ukuran paling kecil 10x lebih besar dari buah semangka. Oleh karena itulah, satu buahnya bisa membuat Perth makan selama seminggu. Di sekitar pohon sangat banyak buahnya yang tergeletak. Buahnya tidak bisa busuk namun jika sudah melewati 1 tahun, buah itu akan melebur menguap bagai buih.

My Alpha - EndWhere stories live. Discover now