23 : The Promise

280 50 5
                                    

Baru saja Kira membuka pintu mobil untuk Perth, Meen datang.

Netra tajam Meen segera terarah lurus kepada Kira, kemudian beralih kepada Perth yang memerah matanya seperti habis nangis, yah Perth memang habis menangis.

Meen menatap Perth dari atas sampai kebawah. Perth mengenakan baju kaos hitam Balenciaga dengan celana pendek hitam.

"Mau kemana adek malam-malam begini dan siapa dia?" To the point Meen kepada Perth yang kini menatapnya. Di tidak percaya Meen datang bertamu di jam segini, 00:45 am.

"Aku Title Kirati, paman sekaligus dokter pribadi Perth. Dan kau siapa?"

"Aku Meen Nichaakon, pacarnya!" Sahut Meen lugas untuk mengimbangi Kira yang tegas. Perth berdiri diantara keduanya.

"Sepertinya banyak yang harus adek jelaskan kepada paman!" Ucap Kira kepada Perth. Sebenarnya dia sudah tahu berita tentang Perth yang menjalin kasih dengan Meen, namun dia ingin mendengar dari mulut Perth tentang hubungannya dengan Meen.

"Adek mau kemana malam-malam begini? Adek tidak lupakan kalau besok tanggal Rut adek. Terus adek mau kakak bantu atau..."

"Dia tidak butuh bantuan mu! Jadi kau bisa pergi!" Potong Kira dingin, seketika itu juga Perth menatap Kira.

Setelahnya Kira menghela nafas panjang, "5 menit!" Ucap Kira, yah dia memberi Perth waktu 5 menit untuk bicara dengan Meen.

Brakh!
Meen menutup pintu mobil ketika Kira hendak masuk.

"Maaf sebelumnya, tapi Perth akan ikut denganku!" Putus Meen secara sepihak dan dia tidak peduli dengan Kira yang setuju atau tidak. Yang jelas Perth ikut dengan dia.

Kini dua orang ini saling bersitatap tajam.

"Jangan bertengkar!" Seru Perth kepada dua orang ini.

"Paman, kak Meen boleh ikut?" Harap Perth memelas supaya Kira mengizinkan Meen ikut dengan mereka.

"Tidak, kita tidak jadi pergi!" Cetus Kira tidak bisa membawa orang asing kesana.

"Kalau begitu Perth ikut denganku!" Tandas Meen membuat Kira tersenyum miring.

"Perth tidak akan kemana-mana, dia akan tetap di sini, di rumahnya! Dan jika kau ingin membawanya, maka langkahi dulu mayatku!" Pungkas Kira kemudian membimbing Perth masuk kedalam rumah.

Meen smirk, ternyata paman Perth keras orangnya. Namun dia tidak peduli.

Blamnnn!
Kira menutup pintu kamar Perth saat Meen ingin masuk ke kamar Perth.

"Kenapa paman tidak menyukai Meen?" Tanya Perth kepada Kira yang memeriksa keadaannya. Mereka duduk di tepi kasur king size Perth.

"Kapan paman mengatakan tidak suka dengan Meen?" Jawab Kira dengan pertanyaan.

Perth lupa, kalau Kira itu tsundere dan itu membuat Perth mengulum senyum.

"Ada apa paman?" Tanya Perth karena jidat Kira berkerut kemudian dia menggeleng serta mulai lagi memeriksa denyut nadi Perth. Namun hasilnya tetap sama.

"Tidak ada, semuanya baik-baik saja!" Kilah Kira mulai mengambil suntik yang sudah berisi cairan untuk menutupi aroma tubuh Perth.

Mata Perth sedikit menyipit saat jarum suntik itu menembus bahunya, lumayan perih. Setelah itu Kira meminta Perth minum vitamin.

"Kenapa bukan obat supreassant paman?" Heran Perth karena tak biasanya Kira meminta dia minum vitamin di saat tanggal heatnya masuk.

"Minum ini dulu, setelah itu baru minum obat supreassant," Jelas Kira berharap Perth tidak bertanya lebih jauh lagi.

My Alpha - EndNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ