25 : One Day

297 47 5
                                    

Sudah tiga hari berlalu semenjak heat Perth yang tak kunjung datang. Dan itu membuat Perth resah, namun ketika dia bertanya kepada Kira, kata Kira semuanya baik-baik saja sebab wajar jika seseorang tidak Heat jika mereka lagi banyak pikiran dan Perth percaya saja sebab kata-kata itu terlontar dari mulut Kira. Kira dan Meen masih menutupi fakta mengenai dia yang hamil, tunggu momen dan waktu yang tepat dulu.

Dan kini, di sinilah Perth sekarang, belajar bersama teman-temannya di taman kampus.

"Long time no see!" Sapa Sarin cerah kepada Perth. Dia sengaja datang kesini hanya untuk menemui Perth.

"Siapa?" Sahut Perth karena Sarin membelakangi matahari sehingga penglihatan Perth silau.

Sarin tersenyum kemudian mengambil posisi duduk di sisi Perth yang kosong.

"Daddy Sarin!" Jelas Sarin kini Perth sudah bisa melihat rupa Sarin dengan Jelas.

Perth mengangguk pelan karena dia sudah ingat tentang Sarin.

"Kenapa kamu tidak menghubungi aku, padahal aku tunggu-tunggu!" Cetus Sarin menatap Perth di sela senyum tampannya.

Teman-teman Perth saling melirik, kemudian menatap Perth terutama Jiro. Mencoba bertanya tentang si pria melalui tatapan mereka.

Yah semenjak Jiro bertunangan dengan Perth, Jiro jadi sering nimbrung dalam circle pertemanan Perth.

"Maaf, aku lupa! Kalau begitu bagaimana sekarang aku traktir Abang makan siang," Jawab Perth benar-benar lupa tentang Sarin, secara Sarin itu bukan siapa-siapa dia namun dia nyaman berada di sisi Sarin, diapun heran kenapa bisa begitu.

"Daddy kan, bukannya aku sudah bilang, panggil aku dengan sebutan daddy!" Keluh Sarin mengingatkan Perth. Dan hal itu sukses membuat teman-temannya mencelos melongo dan Jiro yang dibakar api cemburu. Andaikan Meen di sini, entah apa yang akan terjadi.

"Maaf, aku lupa, daddy!" Jawab Perth menurut patuh kemudian belaian tangan Sarin pun mendarat lembut di surai coklat Perth.

"Padahal kamu masih muda, tapi sudah mulai lupa. Bagaimana nanti jika sudah tua!" Ujar Sarin mengabaikan tatapan Jiro yang tidak bersahabat.

"Jangan menyentuh tunangan ku, dan siapa kau?" Maki Jiro kesal seraya menjauhkan tangan Sarin membelai kepala Perth.

Tapi sayang, Sarin tak menggubris Jiro, sebab dimatanya hanya ada Perth seorang, sisanya udara.

Sarin membimbing tangan Perth begitu saja dan Perth sendiri menurut manut, sungguh aneh tapi begitulah yang terjadi.

Dan kini teman-temannya hanya bisa melihat Perth yang dibawa pergi oleh Sarin.

Jiro mencoba menyusul, namun langkah kakinya dihalangi oleh bodyguard Sarin.

"Aku penasaran, kira-kira kemana kamu mengajakku makan siang?"

"Memangnya Daddy mau makan apa hari ini?" Tanya Perth merasa aneh dengan dirinya sendiri, bukan risih hanya canggung.

"Abalon serta makanan laut lainnya."

Perth mengangguk seraya menatap tangannya yang dibimbing Sarin. Ingin dia lepas tapi malah membuat cengkraman tangan Sarin makin erat.

"Jangan memancing emosi daddy ya By!" Kata Sarin di sela senyum tampannya, dia bahkan mencubit pipi tembem Perth. By singkatan dari Baby.

Perth menepis tangan Sarin yang mencubit pipinya, "Dan tangannya jangan nakal juga Daddy!" Omel Perth malah membuat Sarin gemes. "Lucunya kamu sayang..." Cetus Sarin semakin senang menggoda Perth.

Siangnya ini merupakan salah satu makan siang terindah dalam hidup Sarin, dan karena itulah momen ini dia abadikan.

⏩⏩

My Alpha - EndWhere stories live. Discover now