32 : Wish You Where Here

234 44 5
                                    

Meen berhasil mendarat dengan mulus di pulau, bahkan dia sempat memperhatikan keseluruhan pulau saat dia terbang pakai parasut.

Dia memang berhasil mendarat dengan mulus, tapi tidak semua peserta berhasil mendarat dengan baik. Seperti War, dia mendarat diatas pohon dan itu menyebabkan dia tersangkut dipohon.

"Siapapun... Tolong aku... Please!!! Tolong aku!!!" Pinta War entah ke berapa kalinya, sudah 3 jam semua peserta mendarat di pulau.

Sejauh ini baru Bright dan Attha yang bertemu dengan Omeganya, sisanya masih sibuk mencari keberadaan Omega masing-masing.

Meen sendiri malah bertemu dengan Kimmon. Karena mereka sudah akrab sehingga mereka bekerjasama untuk mencari Omega masing-masing.

"Tolong..." Seru War lagi yang bukan main rasa takutnya, terlebih saat dia mendengar suara asing dibelakang dia yang rimbun oleh rumput liar serta pohon.

Rasa takutnya kian membuncah saat suara itu semakin jelas terdengar.

"Yo, apa kamu butuh bantuan?" Sapa Jane selaku Omega Attha. Dia melambaikan tangannya kepada War yang amat bersyukur melihat mereka tapi rasa syukurnya segera sirna takkala Attha dan Jane hanya mengambil tas War. Warnya tetap mereka biarkan tergantung di pohon dengan kepala dibawah dan kaki diatas.

"Terima kasih banyak ya atas perlengkapannya, see you!" Seru Jane tersenyum cantik.

War adalah mangsa kedua mereka, mangsa pertama mereka itu Omeganya Bright. Entah bagaimana kabar Omega Bright saat ini setelah mereka keroyok bersama Chahub beserta Omeganya. Dua kelompok ini bekerjasama untuk memonopoli persediaan makanan. Lalu saat ini Chahub mereka tugaskan untuk mendirikan tenda di tepi sungai.

"Jangan pergi! Tolong turunkan aku..." Pinta War memohon belas kasihan mereka.

"Ssttt, jangan teriak-teriak. Nanti suaramu mengundang binatang buas yang ada di pulau ini!" Respon Jane senang menjahili peserta lainnya. Tapi apa yang dia katakan itu memang benar adanya. Para pelaksana ujian melepaskan beberapa hewan buas liar di pulau untuk melihat apakah mereka sanggup bertahan hidup di alam liar.

"Tidak... Jangan pergi!!!" Panggil War frustasi namun dia malah tak digubris oleh dua orang itu.

Jane tertawa senang seraya mengikuti langkah kaki Alphanya yang hemat kata.

⏩⏩

Hari ini Perth tidak dapat mengikuti mata kuliah walaupun dia sudah sampai di kampus. Rasa mual yang dia rasakan membuat dia amat lemas. Sudah sering dia bolak balik ke kamar mandi tuk mengeluarkan apa yang sudah masuk kedalam perutnya tadi pagi. Karena keseringan muntah, akhirnya hanya air liur yang kini dia keluarkan sebab tidak ada lagi yang bisa dia keluarkan selain air liur.

Karena dia tidak tahu harus kepada siapa dia bertanya perihal keadaannya, sehingga dia pikir dia cuman masuk angin biasa.

Lalu pada saat dia memutuskan untuk pulang ke rumah, baru juga setengah jalan menuju ke tempat parkir, Perth jatuh pingsan.

Beruntung Sarin 24 jam memantau semua pergerakan Perth sehingga sekarang Perth sudah berada di ruangan serba putih.

Sarin yang melihat Perth terbaring lemah seperti itu merasa sangat kasihan. Dia kecup sayang punggung tangan kanan Perth, kemudian dia menoleh kebelakang saat terdengar kata permisi dan setelahnya bawahannya datang untuk mengabari kalau dokter ingin bertemu dengan Sarin.

Karena sang dokter sudah berpengalaman maka tidak butuh waktu lama bagi dia untuk memeriksa penyebab Perth jatuh pingsan. dia pikir Perth hamil hanya saja itu tidak mungkin sebab bagi Joss, Perth itu seorang Alpha Dominan jadi mana mungkin dia hamil. Pikiran seperti itu sungguh dia tepis kasar.

My Alpha - EndWhere stories live. Discover now