Bagian 52: Perginya Bagian Penting Dari Mereka (Revisi)

17.7K 1.2K 337
                                    

Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!! Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!! Kasih tahu aku kalau ada typo ya.

Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggung siapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

"Tuhan, titip pak ketu kami. Jaga dia dengan baik untuk kami, prajurit yang di tinggalkan tanpa pondasi ini"

~Elang Gang~

Pagi menjelang siang ini begitu terasa berbeda, matahari tidak menampakkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi menjelang siang ini begitu terasa berbeda, matahari tidak menampakkan diri. Langit mendung seakan menandakan hujan deras akan membasahi bumi. Kawasan rumah sakit seperti biasanya banyak orang yang berlalu-lalang.

Hari ini semuanya nampak begitu bahagia setelah dokter memberi kabar bahwa kondisi Bintang mulai membaik. Semua orang larut akan rasa bahagia melihat dua anak bumi berbeda gender duduk dibawah langit mendung tepat di taman rumah sakit. Tadi ketika sadar Bintang langsung mengajak Rea duduk di taman berdua, awalnya semua merasa bingung dan tak mengizinkan tapi Bintang bilang dia akan baik-baik saja. Ia hanya ingin duduk berdua sambil cerita dengan sang kekasih. Dan disinilah mereka, laki-laki itu duduk disamping Rea dengan selang infus yang senantiasa bertengger di punggung tangannya.

Bintang menyenderkan kepalanya di bahu gadisnya menggenggam tangan gadisnya begitu erat tanpa menyakiti. Ia memejamkan mata sejenak sebelum menatap lurus kedepan menerawang begitu jauh untuk masa depan bersama gadis yang sangat dicintainya ini.

"Kita masuk aja ya?? Kakak pucat banget" ucap Rea sangat khawatir. Ia tadi sangat menentang keinginan konyol kekasihnya ini, dokter memang bilang kondisi Bintang sudah lebih baik tapi sewaktu-waktu Bintang juga bisa drop tiba-tiba seperti kemarin. Rea tidak ingin hal itu terjadi lagi, melihat Bintang tidur seperti itu membuat ia merasa dunia seakan runtuh menimpa nya.

Bintang tidak menjawab, ia malah berucap "kalau gue pergi Lo harus bahagia ya. Jangan larut sama kesedihan. Lo harus hidup dengan baik". Bintang tidak tahu kenapa ia berkata seperti itu tapi ketika tadi ia membuka mata pandangan pertama yang tersuguh wajah gadisnya yang begitu menyirat akan kesedihan mendalam.

IT'S YOU { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang