Bagian 8: Bertemu Lagi (Revisi)

27.3K 1.8K 32
                                    

Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!!  Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!! Kasih tahu aku kalau ada typo ya.

Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggung siapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

"Cinta itu seperti gempa bumi tidak bisa diprediksi, sedikit menakutkan tapi ketika bagian yang paling sulit sudah terlewati kamu akan menyadari betapa benar-benar beruntungnya kamu"

~W.T (author)~

Bel istirahat sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu semua murid berhamburan ke kantin tapi tidak dengan inti Garuda yang malah nongkrong di rooftop yang lebih damai soalnya kantin berisik kayak anak KPopers yang lagi nonton konser idolanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel istirahat sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu semua murid berhamburan ke kantin tapi tidak dengan inti Garuda yang malah nongkrong di rooftop yang lebih damai soalnya kantin berisik kayak anak KPopers yang lagi nonton konser idolanya.

"Gila, ulangannya bikin gue stress!! Mana Raga dipanggil cuma nengok sebentar doang lagi" sindir Riki pada Raga yang sedang berbaring dikursi kayu  panjang yang ada disana.

Raga yang mendengar sindiran itu hanya memilih diam. Ia tetap pada posisinya sambil memandang langit yang yang sangat cantik pada pagi menjelang siang ini.

"Udahlah pasrah aja gue mah ama nilai" celetuk Kafka yang sedang memisahkan isi kuaci dengan kulitnya. Definisi orang gabut.

"Tapi, masalahnya gue kagak ikhlas dua kutub ini nggak ikut kita remedial" kesal Riki menatap sinis Raga dan Haydar bergantian.

"Salah sendiri kenapa nggak belajar" ujar Haydar dan Raga bersamaan.

"Bukannya gue nggak belajar bestiee. Tapi, pelajaran yang udah gue hafal nggak ada yang keluar satupun. Bangsat nggak tu??" Emosi Riki melempar kaleng kosong ke sembarang arah.

"Benar banget itu. Bangsat banget emang" timpal Arga yang baru bergabung dengan mereka karena habis vc sama ayang dipojok rooftop.

Haydar hanya menatap tanpa minat para sahabatnya yang sedang misuh-misuh nggak jelas itu.

"Lo semua bisa diam nggak!!" Tegur Raga kesal ia ingin tidur tapi para human malah berisik.

IT'S YOU { END }Where stories live. Discover now