Bagian 5: Bikin Haydar kesal (Revisi)

30.7K 1.9K 39
                                    

Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!! Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!! Kasih tahu aku kalau ada typo ya.

Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggung siapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

Haydar berjalan menyusuri koridor sekolah ia dan teman-temannya sepakat hari ini akan datang lebih awal

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Haydar berjalan menyusuri koridor sekolah ia dan teman-temannya sepakat hari ini akan datang lebih awal. Dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celana abu-abunya. Rambut acak-acakan, dua kancing teratas yang sengaja ia lepas dan jangan lupakan headband yang bertengger di keningnya.

"KAK HAYDAR"

Shit. Suara itu?? Suara seorang gadis yang dua hari ini tidak ia dengar tapi kenapa pagi-pagi sekali ia sudah mendengarnya?? Tunggu, bukankah yang ia dengar gadis itu sedang sakit. Apa dia sudah sembuh??.

Syukurlah.

Eh, tunggu-tunggu kenapa ia harus bersyukur. Harusnya ia mengumpat, sebab kembalinya gadis itu lagi kesekolah pertanda hidupnya tak akan tenang lagi.

"Ish, KAK HAYDAR. BERHENTI DULU" teriak Rea mengejar Haydar. Ia sedikit berlari karena kesusahan menyeimbangi langkah besar laki-laki itu.

"KAK HAYDAR JELEK BERHENTI DULU" teriak Rea mampu memberhentikan langkah Haydar dan berbalik badan menatap tajam gadis yang menjengkelkan itu.

Rea yang sudah sadar dengan ucapannya barusan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia meringis menatap Haydar yang berjalan kearahnya dengan wajah datar plus tatapan tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya.

"Lo bilang apa tadi??" Tanya Haydar dengan ekspresi yang sama dingin dan tajam.

Rea menggeleng dan menatap mata elang milik Haydar. Gadis bermata hazel itu tersenyum manis dan menarik nafasnya panjang menetralkan rasa gugup dan takut "hehe... Nggak papa kok. Lupain aja, oke".

Rea menatap wajah Haydar begitu lekat. Bibir tipis, rahang tegas, alis tebal, hidung mancung, dan bola mata yang cantik. Haydar benar-benar sempurna. Mungkin waktu pembagian wajah Haydar paling depan kali ya?? Emm... Itu bisa jadi sih hehe.

IT'S YOU { END }حيث تعيش القصص. اكتشف الآن