Bagian 42: Orang Tua Bunda

22.7K 1.4K 281
                                    

Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!!  Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!! Kasih tahu aku kalau ada typo ya.

Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggung siapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

"Aku pernah Kehilangan dunia ketika istriku pergi selamanya, tapi dia malah menitipkan bayi kecil padaku yang membuat aku selalu melampiaskan rasa kehilangan itu padanya. Sekarang, bayi kecil itu sudah tumbuh jadi gadis yang cantik saat ini dia sedang terbaring lemah dan dia berhasil membuatku takut kehilangan lagi"

~Delon Bagaskara~

Haydar duduk dikursi dengan mata yang fokus menatap layar monitor yang memperlihatkan Rea berjalan di koridor seorang diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haydar duduk dikursi dengan mata yang fokus menatap layar monitor yang memperlihatkan Rea berjalan di koridor seorang diri. Iya, sejak tadi Haydar berusaha mencari pelaku atas jatuhnya Rea. Haydar tidak mungkin salah lihat saat tubuh Rea menghantam atap mobil dan secara bersamaan mata tajam milik laki-laki itu melihat bayangan seseorang dari ruang musik.

Sedari tadi Haydar juga menatap ponselnya, ia sedang menunggu balasan dari Riki mengenai kondisi Rea saat ini. Dibelakang Haydar juga terdapat beberapa guru termasuk sang kepala sekolah.

"Haydar apa kamu yakin Rea didorong seseorang??" Tanya pak Abdul dengan mata fokus pada layar yang memperlihatkan Rea masuk kedalam ruang musik.

Haydar mengangguk "apa diruang musik tidak ada cctv pak??" Tanya Haydarpada satpam yang berdiri disampingnya.

"Cctv diruang musik sedang rusak den. Sudah seminggu tidak berfungsi" ucap satpam itu.

Haydar menghela nafas panjang itu akan menjadi sulit mencari pelakunya. Haydar menatap layar dengan seksama  dengan cepat tangannya bermain di mouse itu. Video semakin ia percepat sampai video ia hentikan ketika memperlihatkan seseorang perempuan berseragam sekolah keluar dari ruang musik dengan diiringi teriakan-teriakan. Haydar menpouse video itu lalu memperbesar gambar agar jelas wajah pelaku tapi itu tidak terlihat sebab pelaku memakai masker dan juga switer berwarna kuning dengan kaki yang dibalut sepatu sneaker berwarna putih dengan bintik-bintik hitam di semua talinya.

IT'S YOU { END }Where stories live. Discover now