Bagian 19: Rea Benci Bunda (Revisi)

22.8K 1.3K 45
                                    

Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!!  Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!! Kasih tahu aku kalau ada typo ya.

Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggung siapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

WARNING ❗

⚠️ Cerita ini mengandung kata kasar.

⚠️ Terdapat beberapa adegan kekerasan.

⚠️ Bukan untuk ditiru.

⚠️ Bijaklah dalam membaca

"Kamu adalah orang yang suatu hari akan ku  lepas karena keterpaksaan bukan keinginan"

~Claresta Rea Ananta~

Rea berjalan menuju taman belakang Sekolah

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Rea berjalan menuju taman belakang Sekolah. Bel istirahat telah berbunyi lima menit yang lalu.

Kaki kecil itu melangkah dengan cepat, ia sudah tidak sabar bertemu sang pujaan hati. Apa lagi satu Minggu ini ia belum bertemu dengan nya. Kangennya menumpuk guys. Rea tersenyum menatap punggung Haydar yang sedang melamun. Dia menepuk pelan pundak pemuda itu.

"Hai kak. Udah lama ya aku nggak ketemu kakak" sapa Rea tersenyum lalu duduk di samping laki-laki itu.

"Ngapain lo disini??" Ketus Haydar. Ia sedang membutuhkan ketenangan untuk saat ini.

Rea menyodorkan kotak bekal yang ia bawa dari rumah pada Haydar "ini aku buatin kakak nasi goreng" ujarnya tersenyum menatap Haydar yang tak menatapnya sama sekali. Haydar hanya menatap lurus kedepan.

"Gue udah makan" ujar Haydar seadanya. Ia terlalu malas meladeni gadis itu. Moodnya sedang buruk.

"Nggak papa. Kakak makannya nanti aja kalau udah laper lagi" Rea masih berusaha agar Haydar menerima kotak bekalnya.

IT'S YOU { END }حيث تعيش القصص. اكتشف الآن