Bagian 27: Dia Pergi (Revisi)

23.4K 1.4K 85
                                    

Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!!  Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!! Kasih tahu aku kalau ada typo ya.

Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggung siapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

"Saat kamu pergi ke suatu tempat, kamu akan meninggalkan sepotong kecil dirimu disana"

~Claresta Rea Ananta~

Seorang gadis berdiri di pembatas rooftop mata sendunya melirik kebawah sebentar sebelum tersenyum dan berbalik badan menatap semua orang yang ada di belakang nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang gadis berdiri di pembatas rooftop mata sendunya melirik kebawah sebentar sebelum tersenyum dan berbalik badan menatap semua orang yang ada di belakang nya. Disana ada inti GARUDA dan ELANG Geng bahkan juga ayah dan Bi Asih yang menatanya memohon dan berteriak untuk  beranjak dari pembatas itu. Tapi yang di lakukan gadis itu hanya menampilkan senyum manisnya pada mereka seakan akan memberitahukan pada mereka kalau ini jalan terbaik untuknya.

Lihatlah sekarang semua ada disini untuknya. Seakan-akan mereka begitu peduli bahkan sayang padanya dan melupakan luka apa saja yang sudah mereka torehkan pada gadis malang itu. Rea hanya tersenyum miris. Kenapa baru sekarang semua orang berada didekatnya?? Kenapa ketika ia memilih pergi tapi tak di biarkan oleh mereka?? Bukankah mereka semua yang selalu menginginkan kematiannya?? Tapi apa ini?? Mereka menghalanginya untuk pergi!! Apa mereka sedang bercanda atau ada kamera yang mereka sembunyikan biar sang gadis bisa melambaikan tangan dan tersenyum sebelum semuanya berakhir.

Gadis itu memejamkan matanya sejenak bersamaan dengan air matanya yg jatuh. Semuanya terasa menyakitkan bagi gadis itu. Memori ia di perlakukan dengan tak baik oleh semua orang bahkan orang terdekatnya juga ikut andil dalam lukanya. Semua kenangan buruk itu berputar bagai kaset rusak di kepalanya. Ia rasa kepalanya ingin pecah detik ini juga dan berteriak pada mereka kalau setelah ini tidak akan ada lagi gadis menyedihkan ini. Mata gadis itu menatap satu persatu orang, semua ada disini dibawah juga banyak para murid dan guru. Sampai matanya berhenti pada bi Asih yang menangis histeris.

"Hai...bi-bidadari Rea. Bi A-asih maaf selama ini Rea nyusahin Bi Asih. Maaf selalu merepotkan bibi dan terimakasih untuk cinta dan kasih sayangnya" gadis itu menunduk tidak mampu melanjutkan kata demi kata.

IT'S YOU { END }Where stories live. Discover now