Bagian 51: Ujian

13.4K 990 144
                                    

Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!! Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!! Kasih tahu aku kalau ada typo ya.

Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggung siapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

"Aku tidak tahu harus berbuat apa ketika mendengar dia sedang sakit, tapi aku akan selalu berada disampingnya ketika dia butuh"

~Claresta Rea Ananta~

Kaki mungil itu melangkah dengan tergesa-gesa menyusuri lorong rumah sakit, gadis cantik dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuhnya terus mempercepat langkah sampai langkah itu terhenti di sebuah pintu, tangan mungilnya memegang knop pin...

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Kaki mungil itu melangkah dengan tergesa-gesa menyusuri lorong rumah sakit, gadis cantik dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuhnya terus mempercepat langkah sampai langkah itu terhenti di sebuah pintu, tangan mungilnya memegang knop pintu lalu menarik ke bawah. Rea menyembulkan kepalanya untuk melihat situasi di ruangan Bintang yang ternyata sangat sepi hanya ada Bintang yang seperti nya tidur. Tidak ada alat medis seperti kemarin di tubuh pemuda itu hanya alat infus.

Rea melangkah masuk setelah menutup pintu kembali, ia meletakkan tas sekolahnya di sofa yang ada di ruangan ini. Langkah kaki gadis itu membawanya mendekat ke bankar, tangan kecil putih bersih itu terulur mengusap rambut kekasihnya. Rea menatap lama wajah Bintang yang sedikit pucat.

"Jangan pergi kemana-mana ya. Rea butuh kakak" bisiknya lalu mengecup kening Bintang cukup lama.

Bintang yang merasa ada seseorang yang mengusap rambutnya membuka mata menatap tajam seorang gadis yang tengah tersenyum padanya. Bintang tanpa perasaan menepis kasar tangan yang bertengger di kepalanya "Lo siapa?? Kenapa lo masuk ruangan gue?? Pake pegang-pegang lagi!!" Ketusnya.

Rea tentu terkejut dengan hal itu, ia menatap Bintang tak percaya "kakak apaan sih?? Jahat banget tangan aku di tepis??" Sungut Rea menatap Bintang tak suka.

"Lo yang apa-apaan!! Keluar!!" Usir Bintang dengan mata tajamnya senantiasa menatap Rea. "Keluar!! Lo budek, Ha??" Bentak Bintang dengan aura menyeramkan.

Rea terjungkir kaget, ia menatap Bintang dengan mata berkaca-kaca. Rea meremas kuat ujung rok sekolahnya. Meskipun takut ia tetap berusaha untuk tetap baik-baik saja "k-kakak kenapa bentak Rea?? Rea salah ya??" Tangannya dengan wajah polos.

IT'S YOU { END }Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum