Bagian 37: Pukul 15:00 Sore

17.7K 1.1K 57
                                    

Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!!  Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!! Kasih tahu aku kalau ada typo ya.

Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggung siapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

"Hadir mereka adalah obat dari duniaku yamg sedang berantakan"

~Claresta Rea Ananta~

Saat ini inti ELANG dan Rea sedang duduk melingkar ditepi danau yang pernah mereka datangi

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Saat ini inti ELANG dan Rea sedang duduk melingkar ditepi danau yang pernah mereka datangi. Sepertinya danau ini akan jadi salah satu saksi bisu perjalanan hidup mereka.

Bintang yang tengah fokus mengobati luka Rea, sedangkan yang lain hanya jadi penonton. Bintang menatap lekat setiap inci wajah gadisnya yang penuh lebam itu, rasanya laki-laki itu ingin sekali menghancurkan si nenek tua yang sudah membuat gadisnya seperti ini. Oh, jangan lupa kan semua keluarga Rea yang ikut andil.

"Sakit ya??" Tanya Bintang sedih menyentuh luka-luka di wajah Rea dengan hati-hati. Rea tersenyum lalu menggeleng "kan udah di obatin sama kakak. Jadi nggak sakit lagi".

Bintang menggenggam lembut tangan gadisnya setelah mengobati Rea "kenapa nggak bilang sama aku kalau kamu sebenarnya ngga pergi ke Belanda tapi di kurung dan di siksa sama mereka, hm??" Bintang menatap mata hazel gadisnya penuh cinta.

Rea mengernyit dahinya bingung "Belanda?? Aku nggak pergi kemana-mana kakak dapat info dari siapa emang??" Tanya Rea polos.

"Abang ko di Arga brengsek itu telpon gue katanya Lo izin selama seminggu karena nenek Li sakit di Belanda" sambar Langit kesal.

Rea menatap Langit sebentar lalu menatap Bintang lagi "emang iya??".

Bintang mengangguk mengelus rambut gadisnya dengan penuh cinta "iya, itu makanya kita nggak datang ke rumah Lo. Eh belum juga seminggu gue udah rindu overdosis aja sama Lo" Bintang terkekeh geli dengan ucapannya.

IT'S YOU { END }Место, где живут истории. Откройте их для себя