Bagian 15: Pernyataan Bintang (Revisi)

23.6K 1.5K 28
                                    

Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!!  Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!! Kasih tahu aku kalau ada typo ya.

Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggung siapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

Sudah satu Minggu Rea dirawat di Rumah Sakit

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.


Sudah satu Minggu Rea dirawat di Rumah Sakit. Kondisi gadis itu juga sudah lebih baik saat ini. Hari ini Rea sudah diperbolehkan pulang. Gadis itu sedari tadi hanya memperhatikan Bintang yang sedang sibuk membereskan barang-barangnya. Bahkan pemuda itu melarang Bi Asih untuk datang menjemput Rea.

"Kakak". Panggil Rea pada Bintang yang sedang memasukkan baju-bajunya. Pria itu menoleh sebentar pada Rea. "kenapa??" Jawab Bintang sudah selesai berberes lalu berjalan kearah Rea yang duduk diatas Bankar.

Bintang tersenyum menatap gadis itu. "Kenapa, mm??" Tanya pria itu dengan tangan yang sudah bertengger diatas kepala Rea. Mengelus lembut.

Rea menatap mata tajam yang penuh kelembutan milik pemuda dihadapannya. "Kenapa Abang ngga pernah datang lagi jengukin Rea ya??" Lirih Rea. Sejak terakhir mereka menjaganya bersama-sama, gadis itu tak pernah lagi melihat kedua Abangnya datang kesini lagi. Yang selalu menemaninya hanya Bintang dan temannya. Tapi, jika mereka Sekolah maka yang menemaninya dari pagi sampai siang adalah bi Asih.

Rea kira setelah kejadian kemarin semuanya akan jauh lebih baik tapi ternyata tidak. Semua masih sama seperti sebelumnya kedua abangnya yang acuh dan ayah yang tidak peduli padanya.

Bintang yang diberikan pertanyaan itu langsung memeluk tubuh kecil gadis yang dicintainya ini "mungkin mereka sibuk. Sekarang kita pulang, pasti bi Asih nungguin nona kecilnya ini". Bintang melepas pelukan mereka lalu menoel hidung gadis itu.

Rea mengangguk lalu turun dari atas bankar dibantu Bintang. Mereka berjalan menuju parkiran dengan kedua tangan Bintang yang terisi sebab tangan kanannya menggenggam tangan Rea dan satunya lagi menenteng tas yang berisi pakaian gadis itu.

Genggaman tangan mereka terlepas ketika mereka sudah berada di parkiran dengan cepat Bintang membuka pintu untuk Rea. "Silahkan masuk tuan putri". Ujar bintang tersenyum lembut.

IT'S YOU { END }Onde as histórias ganham vida. Descobre agora