{ sudah completed kembali }
CLARESTA REA ANANTA, putri bungsu dari keluarga BAGASKARA yang tak pernah di anggap kehadiran nya. Mempunyai dua orang Abang tak membuat Rea merasa aman.
Ditinggal Bunda...
Dibenci Ayah..
Dibenci kedua Abang nya..
Tak mem...
Cerita ini murni pemikiran aku sendiri ya!! Jadi buat kalian yang punya jiwa-jiwa plagiat mending out deh dari lapak aku!!Kasih tahu aku kalau ada typo ya.
Aku Nerima kritik dan saran dari kalian. Tapi, usahakan kata katanya ngga nyinggungsiapapun ya. Karena terkadang apa yang kalian sampaikan itu udah benar menurut versi kalian tapi belum tentu untuk versi orang lain kan?? So bijaklah dalam menyampaikan sesuatu supaya kita sama sama enak dan salingmenghargai satu dengan yang lainnya.
•
•
•
•
•
"Nggak ada yang boleh lukainBu Ketu kami. Jika itu terjadi maka bersiaplah bertemu malaikat maut mu"
~ELANG Geng~
•
•
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Motor Bintang berhenti tepat didepan rumah Rea. Keduanya turun dari motor, Bintang membantu Rea melepas helmnya.
"Senang banget kayaknya??" Kekeh Bintang merapikan rambut gadisnya itu. Ia menatap wajah cantik Rea yang sangat terlihat pancaran kebahagiaan.
"Iya dong. Aku sekarang udah punya teman, dua lagi" Rea menunjukkan dua jarinya dihadapan Bintang membuat laki-laki itu langsung memeluknya.
"Tetap bahagia kayak gini. Nggak boleh ada sedih-sedih lagi, ngerti!!" Ujar Bintang memeluk erat tubuh gadisnya. "Gue sayang Lo banget".
Rea mengangguk. Ia membalas pelukan itu "aku sayang kak Bintang banget-banget".
Bintang tersenyum tipis melepas pelukan mereka "gih, sana masuk!!" Ucapnya.
Rea menunduk meremas ujung bajunya. Gadis itu masih ingat kejadian tadi pagi sebelum ia pergi. Rea hanya takut bertemu mereka. Hati dan fisiknya belum sembuh dari yang kemarin.
Bintang menghela nafas, cowok itu memegang kedua bahu Rea "angkat kepala Lo!!" Tegasnya membuat Rea langsung mengangkat kepalanya. Pandangan mereka beradu "kenapa, mm??".
"Takut" cicit Rea.
"Rea, jika bangunan yang Lo sebut rumah masih menyesakkan untuk Lo datangi setiap hari. Maka gue janji akan bawa Lo keluar dari rumah itu".
