Aldorado 36

382 39 3
                                    

Keributan taman kampus🍃

Happy reading ....

Tidak banyak orang tau tentang hubungan Aldo dan Dona saat ini. Mungkin hanya Audy dan Restu yang mengetahui hubungan mereka berdua. Ini semua karna Dona yang memintanya. Entah kenapa ia ingin melakukan hal itu, bahkan Rangga pun tidak tau. Mereka hanya tau bahwa Dona sudah berdamai dan berteman dekat dengan Aldo.

Seperti saat ini, Aldo, Restu, Dona, dan Audy, dengan tenang duduk berteduh di bawah pohon pinggiran taman kampus.

Audy duduk tak jauh dari Dona sambil membalas chat dari Bayu, sesekali tertawa, saat laki-laki itu membuat lolucon untuknya. Restu tanpa henti menatap Aldo tajam. Kini ia sudah pasrah. Bodo amat kalau Aldo menyesal lagi nantinya. Ia tidak akan membantu bahkan tutup telinga jika Aldo kembali mengeluh padanya.

Perhatian Restu sama sekali tidak mempengaruhi aksi Aldo untuk membuat Dona tertawa dengan candaannya. Hingga sebuah suara menghentikan tawa mereka berdua, bukan hanya keduanya, tapi Restu dan Audy juga.

"Hai, boleh gue gabung?" Ucap Rara tersenyum manis. Maniknya terus menyusuri menatap satu persatu dari mereka, hingga berakhir pada Aldo yang juga menatapnya datar.

"Aldo." Lirihnya membuat Aldo lamgsung membuang muka.

Rara menghela napas menekan kesedihannya. Sedih karna Aldo mengacuhkannya, apalagi saat tangan Aldo menggenggam erat tangan Dona.

Bolehkah Rara menganggap kalau Dona itu seorang pelakor. Ia baru saja mengambil perhatian calon tunangannya.

Rara ingin sekali mengatakan, "lepasin tangan lo dari tunangan gue. Dia punya gue sekarang! Lo gak berhak sama dia karna lo hanya sekedar mantan."

"Ngapain lo di sini?"

Rara tersentak saat suara Audy menggema tepat di kupingnya. Lamunannya buyar entah kemana, ia menoleh menatap Audy yang menatapnya jutek.

"Cuman mampir, emang gak boleh?" Tanya Rara.

"Nggak! Kedatangan lo kesini cuman memperpanas suasana yang tadinya udah panas jadi nambah pengeb karna lo. Jauh jauh sana." Uris Audy.

"Sayangnya gue gak butuh saran lo." Perkataan Rara yang terdengar santai membuat Audy menggeram marah.

"Lo-"

"Gak papa Audy. Ayo ra, duduk, gabung sama kita." Potong Dona.

Audy mendelik tak terima, "tapi na, orang gak punya malu kaya dia pasti mau ganggu hubungan lo berdua lagi." Protes Audy.

"Gue kesini cuman mampir kok. Gak ada niatan merebut Aldo dari Dona." Seru Rara. 'Malah Dona yang merebut Aldo dari gue.' Sambungnya dalam hati.

"Huh! So so-an lo. Bilang aja lo mau nikung Aldo lagi. Kemarin aja lo nikung dengan dalih persahabatan. Sekarang apa lagi, teman masa kecil? Teman dari orok? Atau teman dari Zigot? Basi." Sinis Audy.

Wajah Rara merah padam menahan malu dan marah. Ia berdiri lalu mendorong Audy hingga terjatuh.

"Audy!" Pekik Dona segera menghampiri Audy dan membantunya berdiri.

"Maksud lo apa?" Bentak Rara membuat orang-orang sekitar menoleh ke arah mereka.

Audy terkekeh sinis, "kenapa ...?" Audy menepuk pakaiannya yang sedikit berdebu, sebelum menatap Rara dengan tatapan mengejek. "Kenapa lo marah? Ah, apa jangan-jangan bener dugaan gue, lo emang ada niat ngerusak hubungan sahabat lo itu, agar lo bisa lebih mudah mendapat hatinya. Bukan begitu." Ucap Audy dengan  alis turun naik.

"Apa yang lo omongin itu gak benar. Gue sama sekali gak berniat ngerusak hubungan sahabat gue dengan sahabat lo!" Ucap Rara dengan nada sedikit tinggi, ia bahkan menunjuk Dona yang berada di samping Audy.

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang