Aldorado Extra part

1.5K 135 4
                                    

Keluarga Dona🍃


Happy reading.....

Kini Aldo sedang berada di sebuah restoran jepang cepat saji. Menunggu seseorang yang memintanya datang kesini. Jam menunjukan pukul delapan pagi, itu artinya ia membolos lagi.

"Udah lama?" Suara yang sangat familiar terdengar di telinganya. Aldo mendongak lalu tersenyum tipis kemudian menggeleng.

"Baru dateng kok, ada apa ya ra?"

Rara- wanita dengan balutan dress selutut itu tersenyum kemudian duduk di depan Aldo.

"Gak ada, gue ajak lo kesini karna gue mau pamit." Ucap Rara.

Aldo menyernyit, "mau kemana?"

"Jerman, Nenek gue sakit lagi." Jawab Rara sendu.

Aldo mengangguk, ia mengusap lembut tangan Rara yang berpaut di atas meja. "Gak usah sedih, nenek lo pasti sembuh."

Rara tersenyum getir kemudian mengangguk.

"Gue juga mau bilang ... makasih, lo udah nemenin gue selama di sini. Dan maaf, gara-gara gue hubungan kalian ...," Rara tidak melanjutkan kalimatnya, ia merasa tidak enak karna gara-gara dia hubungan sahabatnya jadi merenggang.

"Gak papa, bukan salah lo, udah takdir gue kali. Do'ain ya, biar Dona balik lagi sama gue." Pinta Aldo sambil tersenyum.

Rara balas tersenyum tulus lalu mengangguk, "amin."

"Jadi kapan lo berangkatnya." Tanya Aldo.

Rara melirik jang tangannya sekilas, "dua jam lagi, jam sepuluh gue terbangnya." Jawab Rara.

Aldo berdiri dari duduknya, mengulurkan tangan sambil menatap Rara.

"Ayo, biar gue anter, bandara jauh di jalan pasti macet, jadi ... kita berangkat sekarang sekalian jalan jalan bentar." Ajaknya.

Rara terkekeh, menerima uluran tangan Aldo sambil tersenyum.

'Maaf kalau gue bohong do, gue cuman ingin menjauh sementara dari lo.' Batin Rara.

Ceklek!

Dona membuka pintu kostsannya perlahan. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah banyak nya barang-barang yang berserakan. Tiga koper besar di sudut ruangan, delapan paperbag dan satu tas ransel hitam yang tergeletak di sopa.

Dona berjalan ke arah dapur. Bibirnya tersenyum saat mendapati sesosok wanita paruh baya yang sedang fokus memasak. Dona menghapiri sosok wanita paruh baya itu lalu memeluknya dari belakang.

Wanita paruh baya itu sedekit terkejut. Namun, sedetik kemudian wanita itu tersenyum.

"Bunda baru dateng bukannya istirahat malah masak, emang gak cape?" Tanya Dona.

Ratih -bunda dari dona hanya tersenyum simpul sambil mengusap tangan mungil sang anak.

"Kamu baru dateng?" Bukannya menjawab Ratih malah balik bertanya.

Dona mendengus, melepaskan pelukannya lalu bersandar di tembok sambil bersidekap dada. "Bunda kebiasaan, aku nanya malah balik nanya." Ketusnya.

Ratih terkekeh, tingkah Dona yang sedang merajuk sangat lucu di matanya. "Gak kangen sama bunda, hm?"

Ya tuhan ... Dona tidak bisa marah lagi inimah, niat untuk merajuk pun berantakan. Suara lembut sang bunda benar-benar membuat pertahanannya runtuh.

"Kangen, Dona kangen banget sama bunda." Lirih Dona kembali memeluk erat Ratih.

Ratih balas memeluk erat Dona, tangannya terulur mengusap surai sang anak. "Bunda juga kangen banget sama kamu."

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang