Aldorado 8

1.7K 183 8
                                    

Revisi again!

Meski udah tamat, sebagai pembaca alahkan baiknya untuk menekan simbol bintang di sisi kanan bawah layar😘.

Yo! Selamat membaca.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
K

lik bintang di bawah kanan layar untuk memberi dukungan. Jangan sungkan untuk berbagi ekspresi di kolom komentar. Follow akun Authornya biar semangat dalam menulis.


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Ke egoisan Dona🍃


"Bukan maksud gue ngejatuhin lo atau gak mau bantu lo. Kelakuan lo aja menurut gue udah kelewatan. Lo mamfaatin ketulusan Dona buat hal yang gak bener. Gue sebagai sahabat lo aja kecewa, apalagi Dona?" ......

Aldo menunduk. Bener kata Restu, ia terlalu banyak memberi luka, apa masih ada kesempatan untuknya membangun kepercayaan agar Dona kembali. Memikirkannya saja membuat Aldo semakin mellow.

"Gue tau gue salah, gue minta maaf." Aldo bergumam pelam dengan kepala menunduk lesu.

"Permintaan maaf lo sekarang udah nggak ada gunanya Aldo. Dona aja sekarang nggak tau dimana? Lo mau minta maaf sama siapa? Gue? Salah orang." Lagi-lagi ucapan Restu memukul talak hati Aldo.

Aldo mendongak, "Gue yakin Dona pasti bakal maafin gue."

Restu menggaruk tengkuknya yang mendadak gatal. "Udahlah do, percuma, Dona aja sekarang ogah ketemu sama lo. Satu bulan lo bulak balik datang ke kostsannya, tuh anak gak ada."

"Nggak! Gue yakin Dona pasti maafin gue, gue bakal buat dia balikan lagi sama gue." Teguh Aldo pada pendiriannya.

"Lo yakin? Dona nyinggung nama Rara dalam hubungan kalian aja lo gak terima. Lo mau nyiksa dia? Inget do, cewe itu pandai ekting. Di depan kita aja mereka kuat, tersenyum maklum apapun kesalahan yang kita lakukan, tapi di belakang kita mereka gak sekuat itu." Ucap Restu.

"Kali ini, gue gak akan buat kesalahan yang sama lagi."

Restu menghela napas lelah lalu berdiri, "terselah lo deh."

"Gue mau ke kelas. Lo juga ke kelas gih, tapi sebelum itu, rapihin dulu baju lo. Lo udah gila, jangan jadi orang gila beneran gara-gara baju yang kaya gembel itu." Sambung Restu, ia baranjak meninggalkan Aldo yang mengumpat keras.

"Anjing lo!"

Satu minggu sudah Dona kuliah dan selama itu pula Dona tidak melihat dimana Aldo berada. Dona baru tau kalaupersatuan kelas itu bergilir, jadi ia sedikit lebih tenang untuk tidak bermain kucing kucingan dengan sang mantan kekasih.

Rutinitas baru untuk Dona saat ini adalah lebih sering datang ke perpustakaan, tempat yang paling tidak di sukai Aldo. Sengaja memilih tempat itu karna Aldo mana mungkin memasuki tempat keramat yang berisi kumpulan buku. Katanya, "bau buku perpustakaan itu buat aku mual, aku gak suka." Mengingat hal itu membuat Dona tersenyum getir.

Sial jadi ingat lagi!

Sekarang ini, ia sedang duduk lesehan dengan airphone di telinga sambil membaca salah satu novel yang Doba bawa. Terlalu hanyut dalam dunianya, membuat Dona tidak sadar dengan seseorang yang terus menatapnya tanpa henti.

"Dona."

Dona mendongak, sedikit terkejut dengan siapa yang ada di depannya. Ia memasang wajah datar lalu kembali membaca tanpa mempedulikan orang tersebut.

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang