aldorado 1

5.8K 256 15
                                    

Hai👋, akhirnya aku masuk masa revisi juga. Ada yang baca ulang? Atau masih nyimpen nih cerita di perpus kalian? Aku ucapkan banyak terima kasih untuk kalian semua.

Btw revisi ini berjalan lambat, dan bila ada kesalahan dalam tulisan mohon untuk bantuannya. Kritikan kalian, krisan kalian sangat membantu author dalam menulis. Mohon bantuannya😊

➖➖➖

Vote kalian sangat berarti di sini.
Follow aku author yang tertera di bio.

Oke selamat membaca😊

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Janji Aldo🍃


"Na, maaf ya, jalan jalannya kita undur besok, bisa?" Tanya seorang laki-laki bernama Aldo dengan wajah penuh penyesalan.

Gadis dengan nama lengkap Dona Alisa Putri itu menoleh setelah merapihkan buku-buku nya ke dalam tas. "Loh kenapa?"

"Hm ... itu, em-"

Melihat dari ekspresi laki - laki itu, Dona tersenyum kecil. "Rara, ya?" Tebaknya.

Aldo nyengir, "maaf ya."

Dona menggeleng, "Gak papa, gih sana, nanti Rara nunggu kamu lagi." Perintahnya masih dengan mempertahankan senyum.

"Gak papah nih?" Tanya Aldo memastikan.

Dona menghela napas lalu mengangguk.

"Makasih," ucap Aldo seraya memeluk tubuh Dona singkat lalu keluar meninggalkan Dona di dalam kelas. Kata-kata yang Aldo lontarkan seperti meminta ijin kepadanya untuk berselingkuh.

Dona menatap kepergian Aldo dengan senyum kecut. Janji hanyalah janji. Setiap apa yang Aldo janjikan pada Dona akhirnya akan berujung sama, hanya sebuah bualan.

Dona keluar dari kelas. Berjalan dengan lesu melewati koridor satu ke koridor lain menuju parkiran.

Dona menaiki sebuah kendaraan beroda dua yang selalu ia bawa setiap hari. Karena motornya di ampit oleh dua kendaraan lain, Dona dengan hati-hati melangkah mundur menuju tempat lebih luas setelah menghidupkan mesinnya.

"DONA!"

Dona menoleh, terlihat Audy, sahabat karib nya datang menghampiri.

"Gue kira lo sama Aldo?" Tanya Audy.

Dona tersenyum miris lalu menggeleng. Mengerti sikap Dona membuat Audy berdecak kesal.

"Sebenarnya yang pacarnya Aldo itu siapa sih, lo apa Rara?" Ucap Audy sedikit ngegas. Tidak habis pikir dengan pacar sahabatnya itu.

Dona mengangkat bahunya acuh. Ia juga bingung sebenarnya, siapa yang pacarnya Aldo di sini. Ia merasa seperti orang ketiga di antara keduanya. Tapi tidak ada yang salah, karna Aldo lah yang dulu mengejarnya. Sampai ia luluh bahkan menjadi kekasihnya hingga detik ini.

"Terus lo mau kemana?" Tanya Audy.

"Caffe," ucap Dona singkat. Begitulah Dona, dia adalah tepikal orang yang bebicara sesingkat mungkin jika moodnya sedang buruk.

"Kerja?" Tanya Audy, Dona mengangguk.

"Gue ikut," Ucap Audy. Dona membiarkan, ia memilih berangkat terlebih dahulu di susul Audy di belakangnya.

"Hai Dona, Audy." Sapa seorang laki-laki dengan kemeja merah dan celana jeans hitam yang baru saja keluar dari Caffe.

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang