Aldorado 33

406 40 1
                                    

Kejutan🍃


Happy reading....

"Salah mom sendiri buat aku penasaran," keluh Allya. "Emang siapa sih calon kakak?" Sambungnya penarasan.

"Nanti kamu juga tau." Jawab Fitri sambil memasang senyum lebar

"Ah, mom gak asik, huh!" Allya berdecak, ia berbalik berjalan ke kamar sambil menghentakan kakinya.

Fitri terkekeh geli menatap sang anak yang sudah menghilang semenjak pintu tertutup. "Ngambek dia." Fitri menggeleng kecil sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

Di sisi lain, Aldo terus memukul samsak tanpa henti. Melampiaskan segala emosi yang ia pendam sejak kemarin. Mom dan dadnya sangatlah tega. Mereka mengurung Aldo dan merampas ponselnya seharian, di tambah lagi dengan dua bodyguard yang Fitri sewa, membuatnya dua kali lipat lebih bad mood sekarang.

Bugh!

"Sialan!" Umpatan kecil itu terus terdengar bertepatan dengan pukulan mautnya. Tangannya yang terasa perih tidak membuatnya berhenti. Mengatur napas, lalu kembali memukul. Terus seperti itu dari pagi hingga kini.

"Maaf tuan, anda harus segera bersiap sekarang." Ucap salah satu bodyguard sambil menunduk.

Aldo menghentikan tujuannya. Ia menatap nyalang kedua bodyguard itu lalu pergi tanpa sepatah kata pun ke kamarnya.

Mata Aldo otomatis terpejam setelah dirinya membantingkan diri ke kasur. Mengambil napas panjang lalu membuangnya perlahan. Matanya perlahan terbuka, menampilkan raut sendu yang menatap langit-langit kamar.

"Tenang Aldo, lo harus tenang. Ini cuman pertemuan antar keluarga, lo masih punya waktu untuk menggagalkan acara pertunangannya." Ucapnya mensugestikan diri.

Tarik napas-hembuskan, tarik napas-hembuskan. Merasa lebih tenang, Aldo bangkit untuk mandi. Sepertinya berendam air hangat mampu membuat pikirannya kembali jernih.

Kembali pada Allya, kini, ia sudah siap dengan dress merah muda selututnya. Make up tipis yang mewarnai wajah, membuatnya tampil sempurna.

Keluar dari kamar, Allya di suguhkan dengan suara berisik dari tuang tamu. Dengan rasa penasaran yang menggunung, Allya secepat mungkin melangkah menuruni tangga. Tepat di ujung tangga lantai pertama ia berhenti. Matanya melebar sempurna mendapati banyaknya tamu yang datang berkunjung. Bukan, Allya sama sekali tidak peduli dengan orang orang yang datang kerumahnya. Karna pikirannya saat ini hanya tertuju pada satu wanita yang terduduk sambil tersenyum manis menanggapi ocehan Fitri.

"Mom?"

Seluruh atensi mengarah pada Allya. Fitri tersenyum lebar lalu melambaikan tangannya, mengisyaratkan Agar Allya ikut bergabung. "Kesini sayang, katanya mau ketemu sama kakak ipar kamu."

Allya berjalan perlahan lalu duduk di sisi gadis dengan dress navy yang tersenyum ke arahnya.

"Ini beneran?" Allya melirik ke arah Fitri memastikan.

Fitri dengan semangat mengangguk. "Beneran dong. Masa mom bohong." Jawabnya.

"Aaaaa! Gue seneng banget." Pekik Allya sambil memeluk tubuh gadis yang berada di sisinya. Gadis itu hanya tersenyum sambil membalas pelukan Allya.

"Gue gak nyangka, ternyata yang di jodohin sama kak Aldo itu lo, kak." Ucap Allya setelah melepas pelukannya. Ia senang, ternyata teman masa kecil kakaknya lah yang akan menjadi kakak iparnya nanti. Rara, gadis yang sudah Allya anggap sebagai kakak keduanya.

"Gue juga gak nyangka." Sahut Rara.

"Lihat, jeng, anak kamu antusias banget." Ucap Arina memandang Allya penuh haru.

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang