Aldorado 18

836 86 0
                                    

Dalam perjalanan🍃

Happy reading...

"Baik, untuk para penitia camping silahkan mendekat ke sumber suara. Dan untuk para peserta silahkan berkumpul di lapangan. Cepat!" Teriak seorang Dosen yang berada tak jauh dari sebuah son besar di sebelahnya.

"Dona, ayo buruan, nanti kita di tinggal!" Teriak Audy yang sudah lebih dulu berlari.

Dona hanya memutar kedua bola matanya malas. Ia tetap berjalan santai sambil membawa beberapa tas yang menurutnya sedikit rempong. Jelas rempong, karna barang Audy pun ada padanya. Sedangkang Audy dengan mudah menyuruhnya untuk cepat. Menyebalkan.

"Butuh bantuan?" Tawar seseorang yang berada di sampingnya.

Dona menoleh lalu mendengus. "Dari tadi kek." Kesal Dona.

Rangga dan Bayu terkekeh melihat betapa susahnya Dona.

"Nih, bang, punya Audy. Rempong banget sih tuh anak, pake di titip di gue segala." Keluh Dona.

Bayu tersenyum lalu mengambil beberapa faperbag milik Audy. "Kaya gak tau Audy aja kamu."

"Aku jadi bantu gak?" Tanya Rangga.

"Jadi dong," Dona melirik kopernya sejenak. "Ka Rangga bantuin aku bawa koper boleh kan?"

"Boleh dong, apa sih yang nggak buat kamu." Jawab Rangga sambil mencubit gemas hidung Dona.

"Ekhem," dehem Bayu.

Rangga menatap Bayu sinis, lalu mengambil koper Dona kemudian melangkah pergi menyusul Dona yang sudah lebih dulu berjalan. Bayu hanya menggeleng pelan menyaksikan tingkah bossnya ini.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang terus memperhatikan mereka bertiga dengan tangan mengepal.

Aldo, hatinya begitu panas melihat betapa dekatnya Dona dengan Rangga. Tapi ia harus tenang, Aldo yakin Dona pasti akan kembali ke pelukannya. Yakin itu.

"Kalian kemana aja sih? Lama banget." Kesal Audy.

"Kamu nya aja yang kecepetan." Balas Bayu sambil menyodorkan dua paperbag milik Audy. "Nih, kebiasaan suka nitip ke orang. Suka ngerepotin orang lain, gak baik tau." Omel Bayu.

"Ya maaf," lirih Audy membuat bayu gemas. Siapa yang gak gemas dengan wajah imut milik Audy saat memelas.

Bayu tersenyum lalu mengacak rambut Audy dengan sayang. Jika sudah seperti ini, siap-siap kedua orang lainnya akan menjadi nyamuk.

"Jangan nakal di sana oke. Jangan nyusahin Dona terus. Nurut sama dosen. Jangan sakit. Jangan telat makan. Minum vitamin yang abang kasih. Pokoknya jaga kesehatan. Di sana 'kan hutan, susah kalau maag kamu kambuh nantinya." Ucap Bayu panjang kali lebar sambil memeluk erat Audy.

Dona dan Rangga saling berpandangannya lalu dengan kompak berdehem bersama, membuat Bayu rela tidak rela melepas pelukannya.

"Ganggu aja," keluh Bayu.

"Kaya dunia milik berdua ya bang?" Sindir Dona.

"Gak malu sama anak-anak yang lain bay?" Satu sindiran lagi dari Rangga.

"Iya-iya, sorry dah." Ucap Bayu sedikit ketus.

"Mari, semua anak-anak kumpul sebentar lagi kita akan segera berangkat." Ucap salah satu panitia menggunakan pengeras suara.

"Bang, kak, kita berangkat dulu ya." Ucap Audy.

Bayu mendekat lalu mencium dahi Audy singkat. "Hati-hati."

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang