Aldorado 17

923 86 0
                                    

Belanja🍃

Happy reading...

Kini Dona sedang berada di pusat perbelanjaan. Ia menggerutu kesal. Pasalnya, setelah keluar dari ruangan keramat itu, Dona berencana untuk pergi berbelanja bersama Audy. Tapi Audy melah meninggalkannya sendiri. Menyebalkan, menyebalkan, menyebalkan! Huh!

Dona sedang memilah barang yang akan ia beli untuk acara camping besok. Menyusuri rak demi rak untuk menemukan mana yang cocok untuk ia bawa. Saking pokusnya, Dona sampai tidak sadar bahwa kini ada orang lain di sampingnya, sedang memperhatikannya.

"Cantik banget sih kalau lagi serius," ucap seseorang dengan suara tegas khas cowo.

"Astaga!"

Dona berjingkat kaget lalu replek memukul sang pelaku pembuat suara hingga mengaduh.

"Aduh ... sakit Dona, kok di pukul sih?" Protes laki laki itu.

Dona menatap Aldo tajam. Ya, yang Dona pukul tadi adalah Aldo. Jangan salahkan Dona, salahkan Aldo yang mengangetkannya terlebih dahulu.

"Ngapain lo di sini?" Ketus Dona.

"Belanja, ngapain lagi." Jawab Aldo santai.

Dona memutar kedua bola matanya malas. Malas meladeni, Dona hendak kembali melangkahkan kakinya menyusuri rak kalau saja Aldo tidak menahannya dengan mencengkal tangan Dona.

"Ada apa lagi sih?" Jengah Dona. "Gak lihat gue lagi apa? Gue lagi belanja, jangan ganggu." Sambungnya.

Aldo menggaruk belakang kepalanya. Jujur sebenarnya tadi cuman reflek. "Mmh ... itu, hm apa ya?"

"Yang jelas dong, gue lagi buru buru!" Kesal Dona.

"Ini, bo-boneka yang aku kasih kemarin, kamu suka?" Tanya Aldo gugup.

Dona menaikan sebelah alisnya menatap bingung Aldo, kemudian ia mengangguk lalu tersenyum singkat.

"Suka, bonekanya bagus." Jawab Dona membuat senyum Aldo perlahan terbit.

"Tapi gue harap ini yang terakhir. Lo gak perlu ngasih gue apa-apa lagi. Gue gak enak. Percuma, buang-buang uang juga." Pinta Dona.

Mendengar itu memebuat hati Aldo mencolos. Sakit rasanya. Aldo menggeleng kecil, ia tidak boleh menyerah, Dona harus kembali padanya.

"Aku gak bisa, aku rela mengeluarkan uang banyak asal kamu bisa balik sama aku. Aku tidak ingin kamu pergi Dona, aku sayang kamu, aku ingin kita seperti dulu. Aku ingin kit-"

"Anandhito!" Potong Dona. Sudah lama sekali Dona tidak menggunakan nama pertama dari Aldo. Dona menatap Aldo dalam, lekat dan tajam.

"Jangan buat gue bingung dengan sikap lo yang seolah-olah gue pacar lo. Lo lupa, kita sudah selesai. Tidak ada hubungan apa-apa. Lo ngerti gak sih, jangan buat gue semakin benci sama lo!" Ucap Dona dengan satu tarikan napas.

Aldo menggeleng, "aku tau tapi aku gak peduli. Aku akan melakukan apapun agar kamu bisa balik sama aku. Plis, kasih aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya."

Dona tersenyum sinis, "lo gila!" Sarkas Dona.

"Iya, aku gila! Aku gila karna kamu ninggalin aku! Aku gila karna kebodohan aku! Aku gila karna penyesalan aku! Aku menyesal, aku bener bener menyesal Dona." Ucap Aldo sedikit berteriak. Untung tempat yang mereka datangi mesih terbilang sepi. Mungkin hanya suara kucing yang mengeong lalu kabur karna kaget tadi.

"Terus mau lo apa?" Tanya Dona. Jujur ia mulai jengah dengan perlakuan Aldo. Serasa di teror jadinya.

"Kita balikan." Pinta Aldo.

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang