Aldorado 20

884 78 1
                                    

Tongkat🍃

Happy reading....

di malam yang sama namun di tempat yang berbeda, seorang gadis tengah termenung di tepian jendela. Ia terus menatap langit yang berbintang, sesekali mendesah karena bosan.

"Rara," panggil seseorang sambil mengusap kepala gadis yang sedang melamun itu.

Rara mendongak, ia tersenyum pada sang nenek yang mengusap lembut surainya.

"Ada apa nek? Nenek butuh sesuatu." Tanya Rara.

Jasmine-nenek dari Rara menggeleng pelan. "Apa hubungan kamu sama Dito sangat dekat?"

Rara menyernyit, namun kemudian tersenyum lalu mengangguk. "Tentu, kita 'kan sahabat." Ucapnya.

Jasmine tersenyum, ia medudukan dirinya tepat di depan Rara. Menggenggam erat tangan sang cucu dengan mata berbinar. "Akhir bulan kita ke Indonesia bersama ayah dan ibumu." Ucap sang nenek mendadak.

Rara semakin bingung dengan sikap neneknya ini. Untuk apa Jasmine meminta pergi bersama ke Indonesia, sedangkan Jasmine tidak menyukai negara tropis itu. Ia lebih memilih Jerman, tempat tinggalnya saat ini.

"Nenek yakin?" Tanya Rara ragu.

"Yakin dong, karna ini menyangkut masa depan cucuku." Jawab Jasmine dengan semangat empat lima.

Dahi Rara mengerut banyak, mencerna apa yang di katakan neneknya. Matanya membulat sempurna, saat mengerti maksud dari apa yang di ucapkan Jasmine.

"Maksud nenek ...?" Rara menggantungkan kalimatnya.

'Kumohon, semoga apa yang di pikirkan nenek tidak sama dengan tebakanku.' Batin Rara.

Jasmine mengangguk, seolah-olah tau apa yang di pikirkan cucunya saat ini.

"Iya, nenek akan menjodohkan kalian berdua."

Deg.

Rara sampai tidak bisa berkata apa-apa saking terkejutnya. Bagaimana bisa neneknya berpikir sampai situ. Rara semakin lekat menatap Jasmine, mencari keseriusan di sana. Ia meneguk salivanya kasar, ternyata neneknya benar-benar serius. Apa yang harus Rara lakukan saat ini?

"Nenek berniat menjodohkanku?" Tanya Rara sambil menunjuk dirinya sendiri.

Jasmine mengangguk, "nenek yakin kalian akan menjadi pasangan yang serasi. Kalian cocok. Apalagi kalian sudah mengenal satu sama lain sejak kecil, sudah sering bersama." Jawabnya.

"Tapi-"

"Lebih baik kamu tidur sekarang, sudah malam." Potong Jasmine.

Rara menghembuskan napas lelah kemudian mengangguk. Jasmine tersenyum, mengecup kening Rara lalu keluar, meninggalkan Rara yang mesih berada di samping jendela.

Rara kembali menatap langit. Sekarang ia bingung. Di satu sisi ia merasa senang, tapi di sisi lain ia juga merasa kecewa. Rara menggeleng, akan ia pikirkan masalah ini lagi besok. Sekarang waktunya ia untuk istirahat, menenangkan tubuh dan pikiran.

Dona mengerjap ngerjapkan matanya pelan. Ia kembali mengingat apa yang terjadi semalam. Mendesah pelan lalu menatap sekitar, dahinya menyernyit, saat tidak ada siapapun di tendanya.

Dona mendudukan tubuhnya kemudian menguap lebar, ia memutuskan keluar dari tenda untuk mencari Audy. Audy yang baru saja kembali setelah mengambil minum di buat terkejut dengan penampilan Dona.

"Ya ampun Dona, kebiasaan lo ya, kalau bangun itu cuci muka dulu. Kalau gak cuci muka setidaknya rapihin dulu rambut lo. Sumpah, lo kaya singa abis berantem." Omel Audy kembali menarik Dona kedalam tenda.

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang