Aldorado 16

976 103 0
                                    

Lecturer🍃

Happy reading....

Dapat Dona lihat Audy sedang mendumel di sela kegiatannya. Memang. Dari pertama ia mengerjakan tugas yang Reno berikan, Audy tidak ada henti hentinya untuk menyumpah serapahi Dosen kurang pinter itu.

"Kalau ngerjain tugas itu yang ikhlas, biar berkah." Sindir Reno sambil menyimpan kantong plastik yang ia bawa di atas meja lalu Duduk di kursih samping Audy.

Audy mendelik tajam. Sepertinya ia sudah tau bahwa Reno akan berkunjung ke kostsannya. Dona ikut duduk Di kursi sebrang Reno dan Audy sambil memeluk kedua bonekanya, sepertinya akan ada acara drama live di depannya saat ini.

"Gimana gak ikhlas, tiap hari ketemu bapak mulu, bosen tau." Ketus Dona.

Reno mendengus geli, "emang kamu aja yang bosen? Saya juga bosen kali, ketemu wajah kamu terus." Ucapnya tak Kalah ketus.

"Terus ... bapak ngapain ke sini?" Tanya Audy ngegas.

Dona bahkan takjup dengan keberanian Audy saat ini. Bisa-bisanya ia berkata lantang pada dosen tidak kenal Ampun seperti Reno ini. Makin tambah takjub saat Reno tidak tersinggung sama sekali. Wow!

"Saya cuman mau ngaterin makanan." Jawab Reno Dingin.

"Saya gak laper!" Tolaknya Sarkas.

Tidak lama kemudian perutnya berbunyi nyaring, membuat Dona dan Reno hampir saja menyemburkan Tawannya. Untung Reno dengan lihaimenyembunyikan ekspresinya, berbeda dengan Dona yang sudah tersenyum mesem.

"Saya membeli ini untuk teman kamu juga. Jadi jangan geer kalau saya hanya beli untuk kamu saja." Ucap Reno.

Audy menggembungkan pipinya merasa malu. Dona langsung menyambar kantung plastik hitam tersebut lalu membukanya. Matanya membola karna isi dari plastik hitam itu berisikan makanan favorit Audy semua.

"Niat bener pak, isinya makanan favorit Audy semua." Goda Dona. Audy langsung melototkan matanya, ke arahnya.

Reno menggidikan bahunya acuh. "Saya cuma asal pilih saja. Mungkin itu cuman kebetulan."

Dona mengangguk, "makasih ya pak, saya jadi gak enak." Ucap Dona tersenyum mesem.

Padahal dalam hati, 'makasih ya pak. Lain kali kalau mau kesini beli makanannya lebih banyak lagi, Gak usah nanggung-nanggung. Saya ikhlas.'

"Tidak papa, silahkan di makan," ucap Reno. Dona langsung mengambil satu buah roti selai kacang lalu memakannya. Reno tersenyum tipis melihat betapa lahapnya Dona, lalu kembali menatap Audy yang acuh padanya.

Murid kurang ajar. Masa gurunya di anggurin, sungguh patut di contoh. Eh?

"Kamu juga." Perintah Reno pada Audy.

Audy hanya menatap sekilas lalu kembali pada dunianya. Lama terjadi keheningan membuat Reno merasa bosan juga. Dona bahkan sudah habis tiga buah Roti dengan isian yang berbeda.

"Saya datang kesini juga untuk memeriksa pekerjaan kamu." Celetuk Reno membuat Audy kembali menatapnya tajam. Audy reflek menutup leptopnya lalu mendesis tak suka.

"Gak pak, saya gak siap di ceramahin saat ini." Tolak Audy.

"Siapa yang mau ceramahin kamu? Gak ada." Kesal Reno.

"Bapak lah, siapa lagi. Bapak gak ingat, kemarin gara gara saya cuman salah titik, bapak marahin saya satu jam." Napas kembang kempis saat mengingat kejadian kemarin.

"Itu karna kamu yang teledor." Ucap Reno.

"Tapi cuman satu titik loh, pak. Satu titik!" Keukeuh Audy.

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang