Aldorado 10

1.5K 148 9
                                    

Karma is real🍃

Happy reading....

Dona turun dari motornya, melepas jaket lalu menyimpannya pada jok motor. Kaos putih panjang dengan nama broken heart menjadi pilihannya saat ini, di padukan dengan celana jeans hitam, jam tangan serta Hedshet di telinga membuatnya tampil modis.

Dona sengaja berangkat pagi agar terhindar dari gangguan mantan gagal move on. Kampus saat ini masih cukup sepi, kebetulan juga ia mendapat jabwal kelas pagi, itu artinya Dona tidak perlu lama-lama di sini.

Dona tersenyum tipis sambil melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Hai Dona," sapa Aldo.

Dona sedikit terperanjat saat Aldo tiba-tiba muncul di depannya. Menggelengkan kepalanya pelan lalu kembali berjalan tanpa mempedulikan keberadaan Aldo. Tidak lupa ia membesarkan volume musiknya agar tidak mendengar apapun yang di katakan.

"Dona ... Dona hai, istirahat ngantin bareng yuk." Ajak Aldo.

Dona tidak menggubris, ia terus berjalan tanpa niat menoleh.

Aldo mengikuti Dona dari belakang sambil terus mengoceh tidak jelas.

"Dona pulang bareng aku ya?"

"Kita ke mall mau?"

"Beli ice cream yuk, udah lama gak ke kedai ice cream langganan kita dulu."

"Ouh ya, katanya kamu mau ke wahana permainan? Kita kesana gimana?"

Dan masih banyak lagi ocehan Unfaedah yang Aldo lontarkan.

Tanpa di sadari Aldo, Dona berhenti di tempat. Mengambil hendphonenya yang berdering, melepaskan hedshet lalu menempelkan benda pipih itu ketelinga.

"Don ... eh."

Gubrak

"Aduh ...," rintih Aldo sambil mengusap pantatnya.

Aldo langsung terjungkal kebelakang saat tiba tiba Dona menghentikan langkahnya, hingga ia tersandung kakinya sendiri sampai terjatuh. Hendak protes namun semua kata-kata itu tertelan kembali saat suara Dona lebih dulu mendahuluinya.

"Hallo."

"...."

Wajah Dona seketika berseri, "benarkah?"

"...."

"Ok Dona kesana sekarang."

"...."

"I love you to."

Dona mematikan sambungannya sepihak. Masih dengan senyum yang mengembang, Dona melangkah tanpa mempedulikan Aldo yang masih terduduk di lantai.

Aldo menatap punggung Dona yang menjauh dengan sendu. Sesekali ia berpikir siapa yang menghubungi Dona tadi. Aldo mengacak rambutnya frustasi, sepertinya perjuangannya kali ini benar-benar di uji.

"Ternyata gini ya, rasanya di abaikan." Monolognya pada diri sendiri.

"Akhirnya karma datang juga. Kasian deh lo di abain mantan." Ledek Audya yang entah sejak kapan berdiri di sampingnya sambil menjulurkan lidah.

Dengan senyum puas Audy berjalan mendahului Aldo. Aldo mengerjap-ngerjap bingung lalu mendesis kesal.

"Dasar kuntilanak."

Audy menghentikan langkahnya lalu berbalik. Ucapan Aldo terlalu keras untuk di sebut bisikan. Sambil bersidekap dada, Audy menatap Aldo tajam.

"Heh kembara dajjal, cewe secantik gue lo samain sama kuntilanak? Mata lo katarak kayaknya? Periksa gih ke dokter THT, siapa tau ada yang salah sama mata lo!" Ucap Audy tak terima.

HELLO DONA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang