HAIDAR
“Untuk itu hari ini saya memutuskan untuk menjemput putri kami, karena saya rasa Princess lebih baik hidup bersama keluarga nya yang asli.” Jelas Rafael menekan kata ‘keluarganya yang asli’
Angkasa tersenyum sinis mendengarnya.
“Sudah saya bilang Antariksha bukan Princess, ia bukan keturunan keluarga Kendrick. Antariksha akan tetap menjadi putri di keluarga Haidar.” Ucap Angkasa penuh dengan penekanan.
“Maaf sebaiknya anda pergi saja tuan Kendrick, anda tidak memiliki cukup bukti.” Ucap Alpha.
Rafael Terkekeh. “Saya tidak sebodoh itu, saya sudah mempersiapkan semuanya sebelum datang kesini.” Ucap Rafael.
“Disini terdapat semua bukti-bukti bahwa Antariksha adalah Princess, keturunan keluarga Kendrick.” Ucap Rafael mengeluarkan flashdisk dari sakunya dan ia letakkan di meja.
Pyar…
Namun sebelum Antariksha mengambil flashdisk tersebut, Angkasa buru-buru mengambil flashdisk itu terlebih dahulu lalu mebanting nya sampai hancur berkeping-keping.
“Anda tidak bisa mengambil Antariksha dari kami.” Geram Angkasa dengan tatapan berkilat marah.
Rafael terkekeh sambil menatap Angkasa. “Saya masih mempunyai banyak salinan bukti-bukti itu jadi percuma saja kamu menghancurkan flashdisk itu.” Ucap Rafael.
“Saya akan tetap membawa Antariksha, namun jika kalian tidak menyetujuinya saya bisa menggunakan jalur hukum atau dengan cara apa pun sampai Princess kembali ke keluarga Kendrick.” Ucap Rafael penuh intimidasi.
“Dari kecil kami mati-matian menjaga Antariksha dan sampai kapan pun kami akan menjaga Antariksha walaupun nyawa taruhannya.” Jelas Angkasa.
“Begitupun saat ini kami akan menjaga Ana dari manusia seperti anda.” Geram Angkasa.
“Dari keluarga kandung nya maksut mu.” Ucap Rafael terkekeh namum mampu membuat hati keluarga Haidar tertusuk ribuan jarum.
“Jangan egois.” Ucap Raefal setelah sekian lama ia diam membuat atensi perhatian saat ini menuju kearah nya.
“Bertahun-tahun keluarga Kendrick tidak bersama dengan Princess, bertahun-tahun kami sabar menunggu waktu saat ini.” Ucap Raefal.
“Saya tau abang Angkasa sangat menyayangi Antariksha, abang Angkasa juga tidak bisa jauh-jauh dari Antariksha.” Ucap Raefal.
“Saya juga seperti itu, saya selalu memimpikan hal yang sama setiap saat nya yaitu bertemu dengan adik saya satu-satu nya.” Jelas Raefal.
“Saya juga sama seperti kalian, saya sangat menyayangi Antariksha. Saya juga ingin merasakan bagaimana rasanya menjaga adik perempuan saya yang tlah lama menghilang.” Ucap Raefal sambil menatap manik-manik mata Antariksha.
Ternyata selama ini ia salah, debaran yang ia miliki dengan Antariksha bukan lah karena ia mencintai Antariksha. Namun karena ada ikatan batin yang kuat Antara ia dan juga Antariksha yang ternyata perempuan itu adalah Princess adik kandung nya.
“Kita boleh egois karena kita sudah merawat Antariksha sejak kecil.” Ucap Awan.
“Baiklah kalau kalian menentang terpaksa saya akan menggunakan hukum.” Ucap Rafael mengelurkan smirk nya.
“Bagaimana kalau kita tanyakan pada Antariksha saja, apakah ia ingin ikut dengan anda tuan Kendrik.” Ucap Angkasa tersenyum misteri, ia berkata seperti itu karena ia yakin seratus persen bahwa Antariksha akan memilih keluarga Haidar, kluarga yang selama ini selalu bersamanya semenjak kecil.
“Baiklah.” Ucap Rafael.
Suasana tiba-tiba meneggang saat menunggu keputusan Antariksha.
“Antariksha… eum.. Antariksha mau lihat bukti-buktinya dulu, kalau Antariksha udah yakin dengan keputusan Antariksha, Antariksha bakal bilang. Antariksha butuh waktu,” Ucap Antariksha membuat seluruh keluarga Haidar kecewa, mereka kira Antariksha akan langsung menolaknya.
“Baiklah jika itu keputusan Princess, saya tidak bisa menolak.” Ucap Rafael.
“Saya akan tetap menunggu keputusan terbaik mu Princess.” Ucap Rafael beranjak dari tempat duduk nya untuk segera pergi.
“Dady yakin keputusan yanga kamu buat tidak akan membuat keluarga kandung mu kecewa.” Ucap Rafael tersenyum simpuh membuat Angkasa, Alpha dan Awan mengeram secara bersamaan.
“Saya permisi terimakasih untuk waktunya.” Pamit Rafael.
“Ayo son… sepertinya Dady mu ini akan sibuk untuk mempersiapkan kepulangan adik perempuan mu.” Ucap Rafael kembali membuat seluruh keluarga Haidar geram.
“Pergi.” Sentak Angkasa malah membuat Rafael terkekeh.
Namu sebelum kedua manusia itu pergi, Raefal terlebih dahulu mendekat kearah Antarisha lalu menatap lekat manik-manik mata adik perempuannya itu lalu berkata,
“Abang akan selalu menunggun Princess untuk pulang.” Bisik Raefal.
“Sampai ketemu Princess nya abang…” kekeh Raefal yang tersenyum kearah Antariksha, suatu moment hal yang langkah karena Raefal jarang sekali atau hampir tidak pernah tersenyum kala ia kehilangan adik perempuannya dulu.
Kemudian ia dan dadynya pergi dari sana tanpa membawa Antaraiksha, namun mereka berjanji saat menginjakan kaki di rumah ini lagi mereka akan membawa Princess mereka untuk pulang tak perduli ada pertumpahan darah sekali pun.
Bintang yang hanya diam sedari tadi kini mendekat ke anak perempuan satu-satu nya itu lalu memeluk Antariksha dengan erat. Terdengar jelas bahwa Bintang kini sedang menangis.
“Antariksha gak akan tinggalin mama kan?” lirih Bintang.
Menurut kalian apa keputusan Antariksha ?