18| Zidan lagi?

970 91 26
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca

Alysa memasuki rumahnya menggunakan kunci yang biasa di bawanya namun rumah Alysa tampak sepi kini seperti biasanya.

Saat Alysa hendak naik ke kamar, perutnya berbunyi tanda meminta makanan. Alya berjalan ke arah meja makan untuk mencari makanan tapi ternyata tak ada apapun makanan di bawah tudung saji.

" Steak doang mana cukup ni perut, nasi goreng depan komplek enak kali ya," Ucap Alysa sambil mengelus perutnya tanda lapar. Alysa mengambil dompetnya dan lansung kembali mengunci pintu rumah dan menuju ke tempat nasi goreng di depan kompleknya.

Saat Alysa tiba di sebrang jalan di tempat nasi goreng , seketika beberapa motor yang tak di kenali mengelilingi nya.

Alysa yang panik saat melihat seorang laki -laki yang membuka helmnya, dia Zidan. Karena mulai sadar dengan situasi yang tidak beres Alysa pun perlahan berjalan mundur untuk berlari namun tangan Alysa lebih dulu di cekal oleh salah satu di antara mereka.

" Ett kok buru-buru sih, gue cuma mau ngobrol kok ," Ucap seorang yang sejak tadi mencekal tangannya.

"Lepasin.gue.sekarang ," Ucap Alysa yang menekan setiap katanya.

"Santai ajaa, gue cuma mau ngobrol ," Ucap Zidan yang semakin erat memegang pergelangan tangan Alysa dengan smirk-nya.

" Ngobrol ajaa sama batu noh ," Ucap Alysa yang lansung memutar tangannya dan menginjak kaki laki-laki di hadapannya hingga terlepas dari cekalan. Tapi saat Alysa hendak berlari, kedua tangganya kembali di cekal dengan dua orang yang berbeda dengan lebih kuat hingga membuat pergelangannya merah.

" Mau kemana lo? Lari hah?" Ucap Zidan yang kini menjambak rambut dan mencengkram pipi Alysa dengan kuat.

" Mau lo apaa hah?" Ucap Alysa menggebu-gebu.

"Itu yang gue tunggu, andai Diga kaya lo, kirim salam gue buat Diga," Ucap Zidan sembari menepuk pelan pipi Alysa.

"Emang gue kantor pos?," Tanya Alysa yang berusaha menutupi rasa takutnya.

" Jangan sentuh diaa anjing," Ucap Diga yang turun dari motornya, lansung menendang Zidan hingga terkapar di tanah, menghujami Zidan dengan pukulannya pukulannya.

Saat Diga tengah asik menghajar Zidan, Alysa mulai melirik balok kayu yang berada beberapa langkah di belakangnya. Seketika Alysa lansung memutar cekalan tangannya saat kedua orang yang memegang tangan Alysa tengah lengah, dan berlari untuk meraih balok kayu tersebut.

" Mampus berat banget," Ucap Alysa saat berusaha mengangkat balok kayu yang lumayan berat tersebut dan lansung mengayunkannya kebelakang hingga menghantam kedua kepala mereka hingga mereka mengaduh kesakitan.

Alysa segera berteriak meminta tolong pada orang-orang di seberang jalan. Kemudian Alysa berjalan kearah Diga kembali,untuk menghentikannya yang mungkin akan membunuh Zidan sebentar lagi jika tak di hentikan.

"Diga," Panggil Alysa namun di hiraukan.

" Diga!!" Teriak Alysa yang lansung hendak menarik tangan Diga namun tanpa sengaja terkena ayunan tangan Diga saat hendak memukuli Zidan.

" Aw! Malah gue yang kena bogem," Ucap Alysa yang memegang pipinya yang semakin membiru sebelah dan bibirnya yang sobek.

Alysa kembali berteriak mengatakan cukup tapi tetap tak di hiraukan oleh Diga.

Alysa mengumpulkan tenaganya, Alysa berjalan mundur kemudian berlari dengan kencang dan menendang Diga kesamping agar berhenti.

"Sorry," Ucap Alysa dengan senyuman kikuk saat melihat Diga terkapar dengan tendangannya. Diga segera membangunkan dirinya.

AREGA [End]Where stories live. Discover now