prolog

11.1K 675 228
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca

1 tahun yang lalu.....

kriiiiiing.......

Bunyi alarm yang menggelegar di seluruh penjuru kamar tapi pemiliknya masih setia terlelap dalam mimpinya.

"Ya ampun !!! anak gadis ini udah pagi kok belom bangun sih, "Ucap Ranti pada anak gadisnya sambil membuka tirai jendela , namun Alysa belum juga kunjung membuka matanya.

"Sasa bangun atau bunda siram kamu," Sasa, nama panggilan khusus yang biasa di panggil oleh keluarga Alysa.

Tampaknya ancaman Ranti untuk putrinya memang selalu ampuh , karena kini Alysa membuka matanya tanda sudah terbangun.

"Apaan sih bun ,hari inikan hari minggu" Alysa menarik kembali selimutnya . Tanpa banyak bicara lagi bunda menarik tangan Alysa untuk bangun dari tempat tidurnya.

"Trus kalo hari minggu kamu mau santai santai kayak nyonya sementara bunda beres beres? " Tanya bunda Alysa.

Alysa terduduk diatas kasurnya dengan mata yang setengah tertutup."Iya ntar sasa bantu bun , ini juga masih awal jadi sasa butuh istirahat yang cukup biar semangat beres-beres bun," Jawab Alysa masih terus berusaha agar bisa kembali tertidur.

"Awal mate lo , nohh liat udah jam Sembilan pagi kamu masih ajaa tiduran, sekali kali bantu dong bundanya di dapur,beres - beres rumah , temenin bunda ke pasar kek jangan molor ajaa kerja kamu" Omel bunda sambil menuju ke Dapur sambil di ikuti Alysa dari belakang yang menutuskan untuk bangun dari pada harus terkena amukan bundanya kembali.

Ini rutinitas setiap pagi keluarga Gunawan , dimana setiap pagi bunda selalu mengeluarkan repetan maut , Hendra ayah Alysa,bersantai dengan kopi, Alysa yang mengantuk. Nadia kakak Alysa juga kini tengah terduduk menahan kantuk di sofa.

"Ganti baju kamu sa temenin bunda ke pasar " Perintah bunda.

"Nadia awas kalo kamu tidur lagi," Ucap Ranti pada putri sulungnya yang kini tengah menahan kantuk di sofa.

Alysa berjalan ke kamar dengan bibir di manyunkan dan kaki yang sengaja di hentak - hentakkan untuk menunjukkan kekesalan terhadap bundanya.

Alysa pun mengganti baju dengan asal - asalan tanpa mandi terlebih dahulu. Dia hanya memakai celana jins dan hoodie hitam yang kebesaran di badannya . Setelah selelesai Alysa lansung mengahampiri bundanya.

"Lohh bunda kok masih duduk aja , cepetan bun ntar kita kehabisan lohh" dengan percaya diri Alysa berkata demikian kepada bunda, ntah lelah bunda hanya menanggapi ucapan Alysa dengan geleng geleng kepala.

(Di pasar )

Gadis dengan rambut di atas bahu dengan wajah yang sudah memerah karena sinar matahari yang cukup terik sambil menenteng belanjaan di kedua tangannya.

"Bun masih lama gak sih ? sasa udah capek nih "ucapan Alysa hanya di jadikan angin belaka oleh sang bunda karena sibuk memilih bawang dan cabai.

"Pak saya beli cabenya dong lima kilo" Alysa menoleh karena merasa suara tersebut tampak tak asing.

Seolah tak percaya dengan yang di lihatnya, karena seseorang seperti Diga kini tengah membeli cabe di pasar tradisional.

"Loh Diga?" Ucap Alysa yang membuat Diga terkejut bukan main mendengar suara Alysa yang tiba-tiba

"Buset, lo beli cabe lima kilo ? mau di apain? Mau jadi tukang cabe lo ? "dan dari situ semuanya berawal .

Jangan lupa vote, coment dan follow yaa temen-temen biar semangat buat update setiap hari

Maaf kalo tata penulisannya masih banyak yang salah.

Suka baca quotes? Denger podcast boleh lansung cek ada Instagram: kastarasa_

See you next part 🌻

AREGA [End]Where stories live. Discover now