23| Tragedi Memalukan

722 58 38
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Kelas XI IPA siang ini terlihat cukup tenang karena mereka harus mencatat materi yang sejak tadi di jelaskan oleh pak Herman, tapi Alysa dan beberapa siswa lain mencatat dengan ogah-ogahan, karena materi yang di perintahkan untuk di catat terbilang banyak.

"Din,ney,toilet yuk," Ucap Alysa yang mulai jenuh dengan kelasnya.

"Gue gak deh," Ucap neysya yang melanjutkan catatannya dengan menidurkan kepalanya di meja.

"Gass," Ucap Dinda yang lansung mengangkat tangannya.

"Iya, kenapa Dinda?" Tanya pak Herman di depan.

"Saya izin ke toilet ya pak," Ucap Dinda tanpa rasa takutnya dengan pak Herman yang terbilang guru fisika kiler.

"Sudah keberapa kalinya hari ini kamu ke toilet?" Tanya pak Herman.

"Baru juga sekali kok pak," Ucap Dinda dengan berani.

"Saya beri waktu 15 menit," Ucap Pak Herman yang membuat Dinda dan Alysa lansung berjalan keluar.

"Gila ya, kenapa cobak jam olahraga kita yang berharga di ganti hari, terus sekarang yang masuk malah pelajaran fisika," Ucap Alysa panjang lebar yang tidak mendapat jawaban dari Dinda yang ternyata kini tengah menatap ke lapangan

"Pantesan semangat banget lo keluar," Ucap Alysa.

"Yee lo juga, stay cool al," Ucap Dinda dan Alysa yang kini tengah mencuri pandang ke lapangan yang berisikan siswa kelas XI IPA yang tengah bermain bola.

Setelah melewati lapangan Alysa dan Dinda melanjutkan langkahnya menuju toilet dan mampir ke kantin untuk sekedar membeli permen dan kembali lagi ke kelas melewati lapangan tersebut.

Alysa yang terlalu asik melihat ke arah lapangan hingga tanpa sadar ada genangan air yang membuat pantatnya mendarat di lantai karena sepatunya yang licin membuatnya terpeleset.

Seketika semua yang berada di lapangan lansung memperhatikan ke arahnya dengan Diga yang terlebih dulu tertawa terbahak-bahak yang di ikuti Asep hingga semua yang berada di lapangan menertawakannya kini.

Alysa yang tersadar dengan situasi memalukan tersebut lansung bangun dan berlari mengikuti Dinda yang sudah berlari lebih dulu meninggalkannya sejak tadi.

"Dinda setan, bisa-bisanya lo ninggalin gue," Ucap Alysa panjang lebar sejak pak Herman keluar tadi.

"Ya habisnya lo malu-maluin gila," Ucap Dinda.

"Ya lo sih gak bilang ke gue kalo di situ ada air, gue kan maluu Dindaaaa," Ucap Alysa yang terus menggelengkan kepalanya di atas meja.

"Mungkin nasib lo kali malu-maluin," Ucap Dinda tanpa dosa.

"Setan lo," Ucap Alysa.

"Lo pada gak ada rencana jajan ke kantin gitu?" Tanya Neysya.

"Tau nih anak," Ucap Dinda yang masih memperhatikan Alysa yang masih menggeleng kan kepalanya.

Neysya lansung menarik Alysa yang kini terus menutupi wajahnya dengan kedua tangannya saat berjalan di koridor hingga sampai di kantin.

"Pantat lo secinta itu sama lantai Al?" Tanya Nadila yang kini menahan tawanya.

AREGA [End]Where stories live. Discover now