52| Hari kelulusan

404 20 0
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Hari kelulusan.......

Seorang gadis turun dari sebuah mobil dengan dress yang kini sudah melekat di tubuhnya, polesan make up tipis yang terkesan natural tidak lupa hels yang kini melekat di kakinya, melengkapi penampilannya hari ini.

Alysa menginjakkan kakinya di lobby sekolahnya, menatap sekelilingnya, menemukan semua teman seangakatannya hadir hari ini, tanpa baju sekolah tentunya. Alysa menangkap sosok yang tidak asing dimatanya kini tengah sibuk berburu foto di setiap sudut ruangan.

"Sekalian aja noh semut lo foto," Ucap Alysa yang kini sudah berdiri di sebelah Dinda.

Dinda menganga melihat penampilan Alysa dari atas sampai ke bawah, yang kini tampak berbeda dari biasanya. "Oh my god. Ini beneran lo Alysa? Temen gue kan?"

Alysa merasa risih dengan tatapan Dinda. "Kenapa? Gue aneh ya?"

Dinda menggeleng pelan. "Enggak, cuma gue kaget aja lo tiba-tiba gini,"

Alysa melihat kesekelilingnya, tidak menemukan sahabatnya yang lain. "Yang lain mana?"

Dinda menunjukk ke arah pojok ruangan. "Ada tuh. Kita foto dulu dong," Dinda lansung menarik Alysa untuk menemui yang lain.

"Din din jangan tarik-tarik, susah tau jalannya," Kesal Alysa, bagaimana tidak? Dinda menariknya dengan setengah berlari.

"Yaelah lama banget lo," Dinda lansung berjalan terlebih dulu.

Alysa menganga melihat Dinda yang bahkan bisa berlari dengan hels masih melekat di kakinya, sedangkan dirinya? Berjalan saja sudah sangat susah rasanya.

Alana melihat Alysa yang berjalan ke arahnya dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. "Gilak, cetar banget temen gue,"

"Gue kira tinggi gue turun, ternyata lo pake hels," Ucap Nadila yang berdiri di sebelah Alysa.

Alana melirik ke bawah, ternyata Alysa memakai hels. "Pantesan dari tadi gue ngeliat lo jalan kaku banget,"

Nadila merasa aneh, kenapa tiba-tiba Alysa mau memakai hels, padahal sejak dulu Alysa paling tidak bisa memakai hels. "Tumben banget lo mau pake hels al?"

Alana mengangguk setuju. "Iyaa yaa,"

"Emang salah kalo sesekali gue mau tampil beda?"

"Yaudah yuk foto," Ajak Neysya.

"Yuk yuk," Dinda mengecek kesiapan kameranya.

Dinda menseting kamera yang kini berada di atas tripot untuk memotret mereka dengan sendirinya melalui timer.

Senyum dan tawa bahagia jelas tercetak di bibir mereka, bahwa akhirnya mereka bisa melewati setiap rintangan di masa SMA mereka.

Di tengah acara berfoto mereka, terdengar dari dalam aula mc mengintruksikan mereka semua untuk masuk.

"Perhatian, kepada seluruh siswa siswi dan tamu undangan harap memasuki aula karena acara pada hari ini akan segera di mulai,"

"Yahh, entar kita foto lagi deh,"

Semuanya tampak berbaris rapi untuk memasuki aula, tapi entah sebuah kesialan atau keberuntungan, Alysa menatap bahu seseorang di depannya, kini dirinya berbaris tepat di belakang Diga. Jantungnya tampak berdetak tidak berarturan.

AREGA [End]Where stories live. Discover now