55| The end

937 28 15
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Diga terus berkutat di depan komputernya, berusaha untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dihadapannya dengan secepat mungkin.

Tanpa sadar jam terus berputar menunjukkan pukul 20:09, dimana seharusnya dirinya sekarang harus berkumpul bersama sahabat SMAnya, tanpa berfikir panjang Diga lansung menyimpan pekerjaannya dan menutup laptopnya.

"Mampus telat lagi gue," Ucap Diga sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangannya.

Lansung Diga buru-buru mengganti setelannya dengan pakaian casualnya yang sengaja di simpan di lemari kantornya untuk berjaga-jaga dan lansung mengambil kunci mobilnya.

****

Meja bundar yang kini diisi oleh beberapa manusia yang asik membahas masa lalu mereka setelah 7 tahun atau kekonyolan yang pernah mereka lakukan dulu, layaknya reoni anak Sma.

"Jadi karena gak kesampean punya suami koki lo di bangun restaurant Ney?" Tanya Nadila yang tampak takjub dengan dua sejoli ini.

Mendengar pertanyaan Nadila, Gavin tersenyum melirik kearah Neysya. "Iyaa hehe, tapi masih kalah lah sama cafenya Alysa," Jawab Neysya melirik kearah Alysa.

Merasa namanya di sebut Alysa mendongkkan kepalanya. "Apaan, cafe gue cuma sepetak doang gitu,"

Neysya memutar bola matanya malas mendengar kalimat yang menurutnya Alysa hanya merendah saja. "Sepetak doang sih tapi baru aja buka cabang ke dua,"

Semua pasang mata kini beralih menatap ke arah Alysa."Lo punya cafe al?" Tanya Leo sedikit terkejut, karena setelah lulus sma dirinya jarang mendengar tentang Alysa, bahkan tidak pernah. Setelah lulus Sma Alysa hilang layaknya ditelan bumi.

Alysa hanya tersenyum tipis sembari mengangguk mengiyakan. "Iyaa kecil-kecilan lah,"

Leo menganggukan kepalanya mengerti."Wah keren tu, kapan-kapan kita mampir ya kalo ke jogja," Ucap Gavin semangat.

"Boleh banget, gue tunggu loh," Jawab Alysa menyambut ramah.

"Btw lo kok gak pernah datang ke reoni tahunan sekolah sih al?" Tanya Gavin yang membuat raut Alysa berubah gugup, Alysa menyembunyikan kegugupannya sebisa mungkin.

"Iyaa, waktu resepsi pernikahan Gavin Neysya juga gue gak ngeliat lo," Tambah Leo kembali.

Semua yang berada disana menatap Alysa, menunggu jawaban yang keluar dari mulutnya.

Alysa tersenyum kikuk bingung harus menjawab pertanyaan tersebut bagaimana dan dari mana, tidak mungkin jika dirinya jujur jika tidak ingin bertemu Diga untuk sementara waktu bukan? Bisa-bisa dirinya malu bukan main jika Diga tau."Soal reoni mungkin kebetulan bertepatan di tanggal gue ada jadwal lain aja kali. Di resepsi Gavin Neysya gue ada kok? Iyaa kan Ney Gav. Mungkin kita gak ketemu aja," Alibi Alysa sambil mengkode Neysya untuk membantunya.

"Iyaa Alysa hadir kok di resepsi kita cuma ada urusan jadi harus mendadak pulang duluan deh," Jelas Neysya membela Alysa.

"Setiap tahun reoni lo punya jadwal lain?" Tanya Leo kembali, jantung Alysa kembali berdetak, dirinya buntu, bingung harus mengelak bagaimana lagi.

Mengerti jika Alysa bingung harus menjawab apa, Gavin melirik ke arah Alana yang sejak tadi tampak hanya menyimak pembicaraan."Kalo butik lo gimana Lan?" Tanya Gavin mencoba mengalihkan pembicaraan, Alysa menghembuskan nafas lega.

"Yaa masih dalam batas aman lah," Jawab Alana santai.

"Ntar kalo gue nikah gue jaitnya di butik lo deh Lan," Celetuk Leo yang membuat semua orang menatap ke arahnya.

AREGA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang