26| Tawaran Pak Amir

631 50 24
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Berbeda dengan jam kosong biasanya, dimana Alysa pasti akan duduk di kantin untuk menyantap makanan dan berbincang-bincang bersama sahabatnya.

Alysa kini harus menyiapkan catatannya yang semalam lupa disalinnya, jika bukan karena hari ini pengambilan untuk nilai catatannya, Alysa akan bergabung dengan yang lainnya tanpa memperdulikan catatannya.

"Lagian catatan doang di ambil nilai, ya meskipun sih nilai gue yang lain juga bikin sakit mata," Ucap Alysa pada dirinya sendiri.

"Ini catatan apa buku diary sih, banyak bener," Ucap Alysa kembali.

"Ngerocos mulu sih, bisa diam gak?" Tanya Bayu yang mulai terganggu dengan repetan Alysa.

"Yee, biasanya ni kelas kaya club malam lo anteng-anteng aja," Jawab Alysa.

Tiga halaman sudah Alysa mencatat tanpa henti yang membuat tangannya hampir putus rasanya ,Alysa merebahkan kepalanya di atas meja dengan menutup matanya untuk beristirahat sejenak.

Mengingat tugas ada catatan yang harus di selesaikannya Alysa harus kembali membuka matanya untuk cepat menyelesaikan catatannya.

Mata Alysa bertemu dengan retina hitam, bersamaan dengan itu jantungnya berdetak kencang tak beraturan, seolah badan Alysa kaku membeku di tempatnya.

"JADI ROOFTOP SEKARANG PINDAH," Ucap Asep dengan menggelegar saat memasuki kelasnya.

Alysa yang terkejut karena kelakuan Asep lansung kembali menyatat catatannya kembali semberi menormalkan detak jantungnya yang sejak tadi menggila.

"Alasan rooftop tau-taunya belok," Ucap Asep yang kini duduk tepat di depan Alysa dan Diga yang terus memperhatikan Alysa sejak tadi.

"Kenapa sih?," Tanya Alysa yang masih terus berusaha fokus untuk menulis.

"Kenapa? Emang ngeliatin kamu gak boleh?" Tanya Diga kembali sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Lo berdua ngapain sih?" Tanya Asep yang menunjukkan raut jijiknya.

"Temen-temen kamu mana?" Tanya Diga yang tak menggubris Asep di hadapannya.

"Di kantin," Jawab Alysa singkat.

"Gue ngomong tapi di cuekin," Ucap Asep dramatis yang lansung melenggang keluar dari kelas tersebut.

Alysa melanjutkan mencatat catatannya dengan Diga yang terus mengajaknya berbicara dan sesekali mengacaukannya, hingga catatanya pun selesai.

"ALYSAAAAAAA," Teriak Neysya yang mengangetkan penghuni kelas lain.

"Kaget setan," Ucap Alysa.

"Hehe, pantes anteng banget lo nyatatnya , ternyata," Ucap Neysya.

"Suuzon aja lo," Ucap Alysa.

"Di panggil pak Amir noh," Ucap Dinda.

"Buat apaan?" Tanya Alysa.

"Mau di jadiin bini keduanya kali," Ucap Neysya asal.

"Sembarangan lo, amit-amit deh," Ucap Alysa.

"Udah sana temuin," Ucap Dinda yang di angguki Alysa.

"Aku ketemu pak Amir dulu ya," Ucap Alysa yang di angguki Diga.

Alysa lansung berjalan keluar dari kelasnya dan menuju ke ruang guru dimana mungkin pak Amir di sana.

"Lo ngapain masih di sini?" Tanya Neysya.

"Gue mau ngobrol bareng Rehan," Ucap Diga yang lansung memutar badannya untuk berbicara dengan Rehan.

AREGA [End]Where stories live. Discover now