28| Hari Pertandingan Alysa

567 37 0
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Tepat hari ini, hari pertandingan untuk Alysa dan yang lainnya setelah berlatih dua hari penuh, semenjak dua hari kemarin juga Diga masih marah padanya.

Sejak tadi Alysa masih terduduk di kursi  yang tersedia di lapangan, tatapan matanya lurus menatap garis start, ada sedikit rasa gugup dalam dirinya sekarang.

"Al yuk siap-siap," Pak Amir menepuk bahu Alysa pelan membuat Alysa melirik sekilas dan mengangguk mengiyakan.

"Dim ikut saya bentar," tidak berfikir lama Dimas lansung menganguk mengiyakan.

"Al, gue nitip tas dong," Ucap Dimas yang lansung memberikan tasnya kepada Alysa.

Alysa mendelik sembari menerima tas milik Dimas, lebih tepat terpaksa menerima karena tanpa bersetujuannya Dimas lebih dulu mengaitkan tasnya di bahu Alysa. "Ngerepotin aja sih lo kak,"

"Yaehlah bentaran doang," Ucap Dimas yang lansung pergi bersama pak Amir untuk menemui panitia pertandingan tersebut.

Tiga puluh menit lamanya mereka menunggu pertandingan di mulai, Pak amir dan Dimas juga kembali ke tenda, tempat tim mereka berkumpul.

"Oke kita kumpul dulu sini," Ucap pak Amir yang mungkin akan memberi sedikit arahan tentang pertandingan hari ini.

Semuanya reflek menoleh, melangkahkan kaki mereka untuk duduk lebih dekat agar suara pak amir terdengar. "Oke sebelum pertandingan di mulai kita membaca doa sesuai kepercayaan kita masing-masing agar di beri kelancaran," Ucap pak Amir. Mereka lansung berdoa menurut kepercayaan mereka masing-masing.

"Semoga pertandingan kita hari ini diberi kelancaran, kita pemanasan dulu ya, kamu pimpin ya dim," Ucap pak Amir kembali.

"Oke pak," Jawab Dimas.

Setelah berdoa selesai, pak Amir memberi arahan untuk mereka melakukan pemanasan. Alysa menyadari sejak tadi dirinya terus memikul beban milil Dimas.

"Kak Dimas, nih tas lo, berat banget lagi, bawa dosa lo dalam tas?" Ucap Alysa sembari memberi tas Dimas.

Dimas terkekeh mendengar celetukan Alysa, ditambah lagi gadis itu tampak ogah memegang tasnya lebih lama."Iyaa letakin di kursi itu aja Al,"

Alysa bergabung ke lapangan bersama yang lainnya untuk melakukan pemanasan sebelum pertandingan yang dipimpin oleh Dimas sesuai arahan pak Amir tadi. Mereka mulai melakukan pemanasan dari kepala hingga ke kaki.

Pertandingan dimulai dimana kini Alysa berdiri di garis start, mulai fokus untuk mendengar aba-aba.

Suara pistol mulai di tembakan, Alysa mulai berlari hingga kini di urutan pertama tapi di tengah arena Alysa berusaha mengontrol nafasnya yang kini mulai terengah-engah.

Alysa tetap berusaha berlari dengan keadaan nafas yang mulai terengah-engah hingga sampai di garis finish. Namun sayangnya posisi Alysa diawal berhasil di salip di titik terakhir. Alysa memegang posisi kedua tercepat, dengan selisih yang cukup tipis.

Alysa dan yang lainnya mulai membereskan barang mereka untuk kembali ke penginapan, untuk pertandingan kali ini hanya Dimas da hendra yang berhasil mendapatkan juara 1 sedangkan yang lainnya tidak.

"Selamat kak," Ucap Alysa saat bertemu Dimas.

"Iyaa makasih, padahal lo dikit lagi loh tadi," Dimas seolah berusaha memberi Alysa semangat, Alysa menghargai itu.

Alysa terkekeh miris, ada sedikit rasa kecewa dalam dirinya. "Belom rejeki gue kali," Ucap Alysa.

"Lain kali masih ada kesempatan kok," Ucap Dimas diangguki Alysa.

AREGA [End]Where stories live. Discover now