29| Adik kelas Centil

660 45 0
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Hujan deras yang turun pagi ini membuat, upacara bendera ditiadakan tapi kepala sekolah meminta seluruh siswa dan siswi untuk berkumpul di aula untuk memberikan beberapa pengumuman dan amanat.

"Ini kita mau ngapain sih?" Tanya Asep.

"Kosidahan," Jawab Rakha datar yang membuat semua mata tertuju ke arahnya.

"Nyokap lo ngasih sarapan sianida goreng tadi pagi, rak?" Tanya Gavin.

"Hm," Jawab Rakha singkat.

"Ham hm, gue telan juga lo," Ucap Asep.

"Gue kira adem ayem hari ini gak ada upacara," Ucap Asep.

"Mending disini dari pada di lapangan," Ucap Gavin.

"Dih cowo takut panas, bencong lo?" Tanya Asep.

"Tau ah," Jawab Gavin yang lelah menghadapi sahabat gilanya ini.

"Diem amat lo berdua, sakit gigi?" Tanya Asep pada Leo dan Diga.

"Nafas lo bau," Jawab Leo asal.

"Diem, ntar di marahin bego," Ucap Gavin.

Seluruh siswa dan siswi diminta untuk berkumpul diaula, hari yang ditunggu-tunggu setelah debat osis kemarin akhirnya tiba,  upacara bendera hari ini di gantikan dengan pemilihan calon ketua osis.

Alysa yang sedang mencari keberadaan Diga yang entah di mana, saat menemukan keberadan Diga yang hendak berjalan ke depan mata keduanya tidak sengaja bertemu.

"Baik pemilu ketua osis kita mulai dari kelas dua belas ipa Ahingga E dan dilanjutkan dengan kelas ips nantinya," Ucap Mc memberi arahan.

Seluruh siswi dari kelas 12 tampak berdiri satu persatu saat mc menyebutkan nama mereka berbaris dengan rapi untuk mendapat giliran.

Tiba saatnya kelas Alysa dipanggil dan namanyalah yang paling pertama, Alysa lansung berjalan ke salah satu kotak suara, tentu saja pilihan suaranya jatuh pada Diga. Setelah selesai Alysa kembali ke kursinya.

"Gilak panjang banget antrinya," Ucap Nadila kesal karena sejak tadi dirinya harus mengantri cukup lama.

"Makanya suruh nyokap lo ngasih nama A," Ucap Alana sombong yang diangguki Alysa.

Sedangkan Neysya yang sejak tadi tak bisa duduk dengan tenang disebelah Alysa, membuat mereka lelah melihat Neysya yang tak bisa tenang.

"Heh kutu, bisa diem gak sih lo?" Ucap Nadila di sebelahnya.

"Gue mau ke toilet, udah di ujung banget nih," Jawab Neysya.

"Muka bu Iren lagi ngajak sumo noh,"Ucap Alana. Semuanya serentak melirik ke arah Bu Iren yang tampak bersedekap dada dengan menyapu pandangannya ke seluruh ruangan.

"Bodo amat, yuk al temenin gue," Ucap Neysya yang lansung menarik Alysa di sebelahnya hingga memutuskan kontak mata pada keduanya.

"Eh mau kemana ini?" Ucap Bu Iren di depan pintu Aula.

"Saya mau ke toilet bu," Jawab Neysya yang bergerak kesana kemari seperti ulat bulu.

"Beneran?" Tanya bu Iren yang lansung memicingkan matanya.

Neysya mengangguk cepat. "Beneran bu, udah di ujung banget," Jawab Neysya.

"Yaudah 5 menit," Ucap Bu Iren.

"Saya mau ke toilet bukan lomba lari bu, belom lagi jalannya, masa 5 menit doang?" Tanya Neysya.

"7 menit atau gak sama sekali,"Final Bu Iren.

AREGA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang