09|Jadi Kapan Putus?

1.7K 168 63
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Tidaak ada yang berbeda dengan pagi ini, Diga menjemput Alysa sekolah dan mengantar hingga di depan kelas yang memang sudah menjadi rutinitas mereka selama beberapa bulan ini.

" HELLO SAHABAT - SAHABAT IBLIS KUUU," Teriak Alysa saat baru memasuki kelasnya yang membuat semua orang terkejut bukan main dengan kelakuannya .

" Heh Alysa , ini sekolahan bukan hutan habitat lo," Ucap Galang yang sedang asik dengan gamenya.

keempat sahabatnya hanya geleng-geleng kepala dengan kelakuan Alysa. " Toa mesjid aja kalah sama lo al ," Ucap Alana.

" Lah? Tumben-tumenan nih lo berdua ke sini jam pertama lagi, " Ucap Alysa sembari meletakkan tasnya di bangku belakang Neysya dan Dinda.

" Bosen gue di kelas sana ," Ucap Nadila.

" Kenapa lo senyum-senyum din? Pamer gigi mas atau gimana lo?" Tanya Alysa karena pasalnya sejak tadi melihat Dinda yang tersenyum sendiri semabari memandangi handphonenya.

" Baru jadian dia noh sama si leo," Jawab Alana.

" Leo siapa?" Tanya Neysya dengan polosnya.

" Bapak lo , itu lohh neyney anak kelas gue , kenapa sih lemot lo tu gak pernah hilang," Ucap Nadila dengan frustasi.

" Ooooooo, ya mana gue tau," Ucap Neysya.

" Bodo amat , dari pada darah tinggi gue naik mending gue balik , yuk lan," Ucap Nadila yang lansung menarik tangan Alana.

Bersamaan dengan Alana dan Nadila keluar guru yang mengajar pun memasuki kelas untuk mengajar. Guru mulai menjelaskan materi di depan seperti biasanya. 

Kriiiingggg...........

Bel berbunyi tanda jam belajar selesai yang tandanya waktu istirahat tiba dimana semua berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

Alana menyapu pandangannya ke seluruh kantin untuk mencari kursi, tapi nihil. "Kita duduk dimana?" Tanya Alana.

Mata Dinda jatuh pada satu kursi yang baru saja di tinggalkan oleh siswi lain. "Di situ kosong tu , yuk," Dinda lansung menarik Alysa yang kini berada di sebelahnya, hingga tubuh Alysa sedikit terhuyung.

Sebelum duduk, Nadila terlebih dahulu menanyakan pesanan mereka. "Sini duit , gue aja yang pesen,"

Mata Alysa lansung berbinar, Nadila tepat waktu, dirinya sudah sangat kelaparan. "Tumben , somay sama es teh manis,"

" Gue,bakso sama es teh manis," Jawab Alana bergantian.

" Gue batagor sama jus jeruk aja," Ucap Dinda.

Bersamaan dengan pesanan terakhir Dinda, Nadila berjalan meninggalkan meja mereka. Memesan makanan yang tadi mereka katakan.

Semua menunggu makanan mereka dengan berbincang-bincang tentang beberapa hal hingga tiba-tiba ada seorang yang duduk tepat di sebelah Alysa.

Reflek Alysa menoleh ke sampingnya, menemukan Nizam, ketua eskul seni yang melemparkan senyum tipisnya. Itu pemandangan yang aneh." Eh nizam , kenapa ya?" Tanya Alysa kikuk.


Nizam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Emm gaapapa kok al, gue mau nawarin sesuatu sih rencananya,"

AREGA [End]Where stories live. Discover now