53| Terungkap

493 21 0
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Diga kini tengah menonton chanel sponsbob di televisi bersama adik kesayangannya. Di tengah asik menonton handphone Diga berdering.

Tanpa mengalihkan perhatian dari televisi Diga menggeser tombol hijau untuk menyambungkan panggilan.

Anton is calling......📞

"Iyaa halo?" Ucap Diga yang masih fokus ke televisi.

"Rekaman itu akhirnya kebuka Ga," Mendengar apa yang baru saja di katakan Anton membuat Diga membenarkan posisinya menjadi duduk.

"Serius lo?!," Tanya Diga tidak percaya.

"Iyaa serius,"

"Terus? Gimana?," Tanya Diga penasaran.

"Gue mau kita ketemu," Diga mengangguk setuju.

"Kita ketemu di basecamp gue ajaa, biar sekalian ngasih tau temen gue yang lain,"

"Oke,"

"Alamatnya udah gue kirim,"

Setelah menutup panggilan dari Anton,Diga buru-buru mencari kontak Gavin di handphonenya.

"Vin, ke basecamp sekarang," Ucap Diga to the point.

"Buat apaan?" Tanya Gavin malas.

"Anton udah nememuin pelakunya,"

"Beneran?" Tanya Gavin tidak percaya.

"Iyaa makanya buruan ke sana,"

Tanpa menunggu lagi Diga lansung berlari ke kamarnya, menyambar jaket dan kunci motornya, segera menuju basecamp mereka.

"Mau kemana?" Tanya Ica bingung melihat Diga yang tampak tergesa-gesa.

"Nanti kakak balik lagi buat nonton sama ica yaa,"

"Bener?" Diga mengangguk.

Diga kembali melanjutkan langkahnya ke garasi, menghidupkan motor, memebelah jalan ibu kota. Jangan lupakan senyum lebarnya yang sejak tadi terlihat jelas, akhirnya Diga menemukan titik ujung dari permasalahan mereka.

Sesampainya disana Diga lansung membuka pintu, tapi ada yang aneh disini. Kenapa Anton memborgol tangan Asep? Tidak. Diga benci pikiran buruk yang tengah bersarang di kepalanya sekarang. Senyumnya tadi seketika luntur, berganti dengan jantung yang berpacu.

"Maksud lo apa ton?"

Anton berdiri, berjalan dua langkah ke depan. "Gue diem-diem bawa dia ke pusat rehabilitasi, gue berusaha ngegali informasi dari dia dan dia nulis semua penjelasannya di sini,"

"Dan bener, Asep yang nyuruh dia buat ngebunuh Aldi ," Tambah Anton.

Diga berjalan dengan mata penuh murka ke arah Anton, menarik kerah bajunya. "Lo ngefitnah temen gue hah?"

"Gue gak percaya, lo bohongin gue kan?" Tanya Diga kembali dengan nada yang sama berharap Anton hanya membohonginya sekarang, tapi harapannya pupus. Anton menggeleng, tandanya memang dia tidak berbohong.

AREGA [End]Where stories live. Discover now