05| Timezone

2.2K 293 80
                                    

Jangan lupa vote , coment and follow

Setiba Alysa di rumah ternyata ayah dan bundanya mengabari jika harus pergi karena ada urusan dan kakaknya pun sedang ada urusan di kampus jadi mau tak mau Alysa pergi untuk membeli makanan di luar.

Setelah berjalan cukup jauh dari rumahnya, Alysa tiba di nasi goreng di depan kompleknya. Nasi goreng favoritnya.

"Bang bungkus satu ya yang pedes,kalo boleh cepetan ya bang soalnya perut saya udah demo hehe," Ucap Alysa yang di angguki penjual nasi goreng tersebut.

"Bang nasi goreng satu pedes cepetan ya. Saya duluan deh bang, saya buru-buru soalnya," Alysa reflek berbalik saat mendengar suara seorang pria yang mendesak tukang nasi goreng untuk membuat pesanannya lebih dulu.

Alysa menghela nafasnya, lagi-lagi dirinya bertemu Diga, bahkan di tukang nasi goreng sekalipun. Alysa besedekap dada, seolah menantang lawan bicaranya."Enak ajaa ngantri dong, orang gue juga yang duluan,"

Bukannya memilih jalan cepat dengan mengalah, Diga mengeluarkan ekspresi yang sama dengan gadis di hadapannya."Gue duluan,"

Alysa memutar bola matanya malas. Ini akan jadi perdebatan panjang. "Lo gak tau budaya antri?"

"Tau," Jawab Diga cepat.

"Terus kenapa gak antri?"

"Khusus buat lo budaya ngantrinya gak ada,"

Jawaban Diga kelewat menyebalkan, pria itu jelas-jelas memotong antrian dan itu adalah kesalahan. "Heran ya, kenapa sih dimana pun gue harus ketemu manusia kek lo,"

"Gue juga ogah ketemu lo," Ucap Diga sembari menjitak dahi kepala Alysa dengan satu jarinya.

Alysa lansung mengelus dahinya yang kini terasa mulai perih. " Bener-bener gak ada akhlaknya ya lo,"

Tangan Alysa terulur menarik rambut Diga dengan kuat. "Aw sakit bego,"

Keributan keduanya membuat semua pasang mata menoleh, memperhatikan aksi mereka. Tukang nasi goreng itu merasa jika pelanggannya tidak nyaman membuatnya bingung menghadapi dua orang pelanggannya. "Tenang dulu ya dek bakal dapat kok tenang aja,"

Keduanaya melepaskan tautan mereka, dan hanya saling diam karena tidak ada yang berniat kembali membuka pembicaraan hingga pesanan nasi goreng mereka selesai.

" Ini dek nasi gorengnya udah siap," Ucap penjual nasi goreng tersebut.

Alysa lansung mengambil nasi goreng milik dan berjalan di ikuti Diga di belakangnya.

Merasa Diga terus mengikuti langkahnya sejak tadi Alysa berbalik menatapnya. " Lo mau ngapain lagi ngikutin gue?"

Langkah Diga terhenti, menyerngit heran. "Geer banget sih lo jadi manusia, jalan rumah gue juga lewat sini kali,"

Benar juga, Alysa terlihat sangat memalukan sekarang, lansung saja gadis itu membalikkan badannya dan mempercepat langkahnya hingga mereka terpisah di belokan depan.

" Kenapa di antara banyak manusia kenapa yang gue temuin harus spesies kaya diaa sih," Ucap Alysa yang mendumel saat membuka pintu rumahnya.

Alysa membuka pintu rumahnya, memperlihatkan Bunda yang tengah mencuci piring, tapi ada yang aneh. Bunda kini menatap tajam ke arahnya.

"Dari mana?"

Langkah Alysa berjalan ke dapur, mengambil piring dan sendok untuk menyantap nasi goreng. "Nilai kamu kata Bu Iren jelek, terus kemarin berantem lagi sama kakak kelas,"

AREGA [End]Where stories live. Discover now