34| Devigos

745 47 0
                                    

Budayakan vote dan coment setelah membaca.

Asap rokok kini mengepul memenuhi seluruh penjuru ruangan tersebut.

"Gila cakep banget," Ucap Leo di tengah keheningan mereka sembari melihat ke arah handphonenya.

"Mana-mana?" Tanya Asep yang lansung melihat ke arah handphone Leo, ternyata Leo membuka kamera depan yang memperlihatkan dirinya.

"Yee si bangke," Ucap Gavin.

"Najis, narsis banget lo jadi manusia," Ucap Asep.

Asep sudah bisa keluar dari rumah sakit sejak kemarin setelah seminggu di rawat di rumah sakit, namun gips yang ada di tangang kirinya belum boleh di lepas.

"Kira-kira Ralax bakal ngelakuin apa lagi ya setelah kejadian si asep kemarin?" Tanya Gavin.

"Ngebakar rambut lo kali,"Ucap Asep asal.

"Diskusi sama lo bikin gue darah tinggi tau gak?" Tanya Gavin.

"Lama-lama gue berasa dikejar malaikat maut kalo gini, untung aja gak mati gue," Ucap Asep.

"Lo mati gue party," Ucap Gavin.

"Menurut lo, kita harus balas dendam gak sih? Buat ingetin untuk gak terus-terusan ganggu kita," Ucap Leo yang di setujui mereka semua yang berada di markas.

"Lo semua pada ayok aja, ini kalo mati gimana?" Tanya Asep panik.

"Di kubur," Jawab Rakha singkat.

"Mulut lo nih dikubur," Ucap Asep sembari menutup mulut Rakha.

"Selama ini kita udah diemin tapi malah ngelunjak," Ucap Leo kembali.

"Diga kan udah kasih peringatan," Ucap Gavin.

"Kurang," Ucap Rakha singkat.

"Lo liat kan? Ayolah Vin," Ucap Leo yang membuat Gavin berfikir.

"Kalian semua setuju kan?" Tanya Leo kembali yang di setujui mereka semua.

"Lo yakin Diga bakal setuju?" Tanya Gavin ragu.

"Yakin, kita udah kelamaan diam selama ini, peringatan dari Diga juga terlalu ringan," Ucap Leo yang di angguki mereka semua.

"Nunggu Diga pulang dulu aja deh," Ucap Gavin.

"Emang Diga pulangnya kapan?" Tanya Asep.

"Katanya sih pas gue telfon di perpanjang jadi dua mingguan," Ucap Leo.

"Emang boleh?" Tanya Asep.

"Tanya pak Rian aja sonoh," Ucap Gavin.

"Yaudah deh gue cabut dulu," Ucap Leo yang lansung meraih kunci motor dan jaketnya.

"Kemana?" Tanya Gavin.

"Balik," Jawab Leo yang di angguki mereka semua.

"Baru jam sembilan juga. Tumben lo jadi anak yang berbakti, biasanya gue liat di club nyampe pagi," Ucap Asep.

"Yee, lo kali," Ucap Leo.

"Itukan ajaran Rakha," Ucap Asep.

"Giliran yang buruk-buruk aja Rakha yang lo tuduh," Ucap Gavin.

"Yaaiyalah itu gunanya temen," Ucap Asep.

"Nyesel si Rakha milih lo jadi temen," Ucap Gavin.

"Mau belajar gue, bentar lagi ujian kenaikan kelas," Ucap Leo.

"Gaya lo belajar, biasanya juga citut jawaban Diga atau Rakha,"Ucap Asep.

"Gue mau tobat beda sama lo, yaudah gue balik deh ya," Ucap Leo yang lansung berjalan ke luar.

AREGA [End]Where stories live. Discover now