Chapter 5

307 12 0
                                    

Ambulans meninggalkan pelataran akademi disertai dengan keramaian.
Semua orang terguncang karena seorang siswa akademi ditemukan gantung diri ditoilet perempuan.
Kejadian itu membuat suasana akdemi menjadi kacau balau.
Beberapa pelajar juga sedang dimintai keterangan mengenai kejadian itu.

"Apa semua sudah selesai?",tanya james pada will,bawahannya yang menghampirinya.

"Sudah kapten.Dan sepertinya kita harus kembali sekarang.Kapten jacob sudah..."

"Iya.aku tau.Oh ya Will,gadis itu bagaimana?

"Dia baik-baik saja,sekarang ada diruang kesehatan.Dia tidak terlalu dekat dengan korban.Ia hanya sekali bertemu dengannya dikantin.Dan belum sempat ia masuk toilet,dia melihat pintu salah satu bilik terbuka dan melihat mayat itu."

Kau yakin dengan alibinya itu?.

"Iya pak,karena ada alibi dua orang siswi yang memperkuatnya dalah satunya orang yang berteriak.Mereka berdua pergi ketoilet hampir bersamaan dengan gadis itu.Kedua orang gadis itu heran saat melihatnya berhenti dan terdiam mematung.Saat mengikuti arah pandanganya mereka juga terkejut"

"Baiklah kalau begitu."

"Dan adalagi pak,dari catatan medisnya dia mempunyai trauma pada kejadian pembunuhan atau kematian mengenaskan seperti itu.Apalagi ditambah kapten yang waktu itu...."

"Ya aku tahu."

*Flashback on

Setelah menerobos kerumunan pelajar yang memenuhi toilet perempuan james terkejut.

"Astaga ini..."

"Kapten apa yang terjadi?",tanya will yang berhasil menyusul sang kapten.Dan reaksinya sama terkejutnya.

Will!, cepat turunkan dia!

"Baik kapten..."

"Yang lain amankan tkp..."

"Baik kapten..."

Beberapa anak buah James datang dan membantu menurunkan mayat, sebagian menghalau pelajar yang berusaha melihat kejadian itu.James setengah berlari mengejar seseorang.Ia berhasil menagkap tangannya.Ia melihat gadis itu menunduk sambil menangis sesegukan.Meski tak terlalu memperhatikan tapi james yakin melihat gadis ini ditempat kejadian.

"Apa kau tahu sesuatu?.katakan padaku?.apa kau melihat seseorang hah?."

"Ak-aku tidak tau..."

"Aku yakin kau tau sesuatu.Katakan padaku apa yang kau tau!"

James terus bertanya pada gadis itu karena instingnya.Sedangkan sigadis tetap belum mau bicara.Kemudian seseorang datang menghampiri mereka sambil berteriak.Bahkan jelas sekali disetiap nada ucapannya menyiratkan ketidak sukaan.

"Hey kau!,aku tak peduli kau itu polisi detektif atau tentara sekalipun.Tapi kau tak berhak berteriak seperti itu pada seorang gadis!.Bahkan memaksanya seperti itu!.

Tristan langsung melepaskan pegangan james pada gadis itu dan berdiri diantara mereka berdua.Dari tatapan tristan memperlihatkan ketidaksukaan pada james.

"maafkan aku,ini kesalahanku.Aku seharusnya tak meninggikan suaraku.Tapi,aku perlu mendapat informasi dari gadis itu.Dan jangan menghalangi tugasku!"

"Apa kau tuli?,kau tak dengar bahwa dia mengatakan tidak tahu hah!?.

"Baiklah,tapi aku harus membawanya untuk dijadikan saksi."

"Dasar keras kepala,dia bilang tidak tau,brengsek.Jadi pergilah!,urus urusanmu yang lain."

"Aku tau aku salah karena berteriak padanya.Tapi kau juga tak berhak berteriak padaku dan menghambat proses interogasi seperti ini."

"Cih...kenapa?.apa harga dirimu terluka hah?."

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now