Prolog

2.3K 46 1
                                    

Seorang pria paruh baya berlarian dikoridor rumah sakit.Matanya menyapu seluruh deretan pintu-pintu putih itu sampai menemukan apa yang dia cari.Tepat diujung koridor adalah kamar yang dia tuju.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?", tanya pria itu tepat saat dokter keluar dari ruangan itu.Dokter wanita itu melihat kecemasan dalam mata si pria.

"Istri anda sudah melewati masa kritisnya.Hanya saja jika telat sedikit saja,itu akan sangat buruk untuknya".

Ketegangan dan kekhawatiran pria itu sedikit melega. tapi kemudian dia mengingat satu orang lagi.

"Lalu putriku?"

"Putri anda baik-baik saja,dia saat ini sedang bersama-"

"Ayah!"

Gadis kecil berlari mendekat, meninggalkan suster yang tadi menemaninya.Pria itu berjongkok untuk mensejajarkan tinggi badannya dengan putrinya yang baru berusia 2 tahun itu.

"Apa kau terluka,sayang?",tanya pria itu lembut sambil mengusap puncak kepala putri kecilnya itu setelah memeriksanya kilat.Gadis itu menggeleng lucu.

Pria itu menggendong putrinya dengan penuh kelegaan dan mendapat balasan pelukan erat.Gadis kecil itu menyandarkan kepalanya dibahu ayahnya dengan manja.Sedangkan di pria beralih menatap istrinya yang tengah terbaring lemah melalui kaca pintu.

"Apa...apa dia akan baik-baik saja?".
Dari nada bicara pria itu sudah terdengar kalau ia sangat mencemaskan istrinya.

"Jangan cemas ayah,ibu akan baik-baik saja.Kakak cantik mengatakannya kepadaku".hibur gadis kecil itu seolah ikut merasakan kekhawatiran ayahnya.Pria itu mengerutkan alis.

"Kakak cantik?

Dia berhenti sebentar sebelum menoleh ke dokter.

"Apa dia orang yang membawa istri dan anakku kemari?"

Dokter itu mengangguk.

"Benar Tuan Johnson.Saya tidak tahu pasti, namun sepertinya dia juga yang memberikan pertolongan darurat pada istri anda."

Rasa terimakasih melingkupi hati pria itu. Di zaman sekarang jarang sekali ada orang baik seperti itu.

"Dimana dia sekarang?,aku ingin mengucapkan terimakasih padanya."

"Mohon maaf tuan,dia langsung izin pergi saat kami menghubungi anda."

"Apa kau punya semacam nomor atau apapun agar aku bisa menemuinya."

Dokter itu menggeleng pelan dan kemudian pamit pergi.

"Aku ingin bertemu gadis baik itu setidaknya sekali saja sebelum aku tiada"

*

"Kenapa?, kenapa kau berbalik menyerangku?"

Seorang pria paruh baya terlihat melangkah mundur mencoba menghindari lawan bicaranya dengan gemetar.Apalagi ketika Suara tawa menggelegar mengisi ruang kosong itu.

"Kau itu bodoh atau pura-pura tak mengerti?"

Meski wajahnya tertutup topeng siapa pun yang mendengarnya tahu kalau saat ini ia sedang menampilkan senyum iblisnya.Pria itu menelan ludah.

"Siapa?,siapa yang membayarmu?!".
Dengan nada tinggi namun bergetar,
pria itu mencoba mencaritahu.Tapi suara ketukan suara pistol di meja membuat bulu kuduknya meremang.

"Hei hei,tuan!.Turunkan suaramu itu atau kau ingin ini menjadi lama dan sangat menyakitkan,hmm!? "

Hanya dengan sedikit ancaman,pria didepannya itu langsung bungkam.Palagi saat orang misterius itu menunjuk nya dengan pistol. Terlihat keringat mengalir dari pelipisnya,perasaan ketakutan dan gelisah bercampur menjadi satu saat ia tahu ia sedang terpojok dan ajalnya sudah didepan mata.

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now