Chapter 6 (2)

83 4 0
                                    

"Iremia.45"

Melihat james yang terdiam setelah mendengarkan ucapannya,parisya mendekatinya.Dia menatap james sambil memutarinya.

"Sekarang kau mengingatnya,
detektif?.Profesor johnson.kasus pembantaian. Profesor tyler clint.kasus pembunuhan.Bukti yang ditemukan dikantong profesor clint.Tikus yang kau lepaskan.
Alasanmu dipindahkan kesini",ucap parisya beruntun.James langsung menarik tangan parisya dan membuatnya berdiri dihadapannya.
Hanya beberapa orang yang tahu atau mengingat kejadian itu. James memegang bahu parisya sambil membentaknya.

Dari.dari mana kau tahu?.Siapa yang memberitahumu?.Bagaimana kau bisa tahu itu se-

"Karena aku ada disana!",bentak parisya sambil menyentak tangan james dari bahunya.Matanya berkaca-kaca.

"Karena aku ada disana saat kau melaporkannya.Aku ada dikantor polisi itu.Apa kau tahu?.Mendengar hal itu aku mulai berharap padamu.Aku mulai berharap kalau bajingan yang bersekongkol dengan tyler bisa dihukum.Aku berharap,
dengan bukti yang kau temukan itu,kau bisa menemukan Tikus yang sedang bersembunyi.Tapi apa yang kudapat?."Parisya berhenti,dia mengambil nafas dalam.Dia juga mengusap kasar air matanya yang jatuh.

"Keesokan harinya,kasus itu langsung ditutup.Kenapa?.Kenapa detektif?.
Katakan padaku!.Bukankah seharusnya kau melanjutkan penyelidikanmu?.Jelas-jelas kau sudah mendapatkannya.Kenapa detektif?.Kenapa kau menutup matamu pada bukti itu?.Katakan detektif!.Kenapa kau diam saja!?",bentak parisya yang sudah mencengkeram kerah baju james.
James masih tidak menjawab.Dia sendiri tidak menyangkal perkataan parisya.

Melihat james tak mau menjawab pertanyaan,parisya tersenyum sarkas. Dia melepaskan cengkeramanya pada baju james.Dia masih tersenyum menatap james sambil merapikan kerah james yang kusut karena ulahnya.Parisya mengusap matanya kasar dan menghela nafas..

Dia menatap james sekilas kemudian memegang tangan james.Dia memberikan sebutir pil tadi pada telapak tangan james dan menutupnya.Dan kembali menatap james.Tatapan yang semula berapi-api berubah menjadi dingin.

"Aku tidak tahu apa yang akan kau lakukan dengan ini.Tapi aku sudah tidak berharap lagi padamu.Kau tahu kenapa?",tanya parisya tanpa mengharapkan jawaban james.

"Karena dimataku,kau adalah.
Seorang polisi yang gagal."

"Oh ya satu hal lagi.Kau juga seharusnya sudah tahu kalau sebelum kaupun ada seseorang yang gagal mengungkap orang dibalik Iremia 45.
Darah memang lebih kental dari pada air."

Setelah mengatakan itu parisya menatap mata james sekilas kemudian berjalan meninggalkannya.

*
Bola golf melambung tinggi kemudian memantul dan menggelinding diatas rerumputan buatan.Bola itu terus melaju dan akhirnya memasuki lubang.

"Hole in one!",teriak anak buahnya yang antusias.

"Iremia 45?.Kau yakin?",tanya pria yang baru saja mencetak hole in one itu.

"Benar master",ucap pria yang melaporkan tadi.Wajah master berubah menjadi senang.

"Menarik sekali",gumam master.

"Hazel,setelah sekian lama apa menurutmu gadis gila itu akan muncul lagi?",tanya master pada pria disebelahnya yang sedang menerima tongkat golf yang ia berikan.

"Saya tidak tahu master,apa.perlu saya selidiki? ",tawar hazel membuat master menoleh kearahnya.Dia menepuk bahu hazel beberapa kali.

"Tidak perlu,bukankah ada janji yang harus kita tepati",ucap master sambil berjalan meninggalkannya.

"Baik master",jawab hazel sambil mengikuti masternya.

"Kenapa raut wajah hazel langsung berubah?.Memangnya siapa gadis gila yang dibicarakan master?",bisik seseorang pada temannya.Mereka berdua sedang membawakan peralatan golf master.

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now