Chapter 10 (3)

115 5 3
                                    

Mereka sudah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam sampai tembok-tembok kokoh terlihat.Sambil tetap mengendarai motor,mereka saling bertukar pandang untuk mengisyaratkan kalau tujuan mereka sudah terlihat.Tarikan gas semakin kencang,motor mereka juga melaju semakin cepat.

Sampai suatu saat berada disebuah titik dimana parisya mengisyaratkan pada mereka untuk mulai mengurangi kecepatan.Tentu saja itu membuat mereka sedikit bingung,padahal jelas jelas tujuan mereka sudah semakin dekat.Tapi melihat kapten mereka alias james mengikutinya,meteka melakukan hal yang sama.

Mereka berhenti dijarak kisaran 700 meter dari tembok itu.Parisya melepas helmnya dan menatap kedepan seolah mengamati pasir-pasir itu.

"Ada apa?,kenapa berhenti?"

Satu orang yang adalah will menanyakannya.Dia adalah perwakilan dari mereka yang kebingungan.

"Ladang ranjau darat"

Celetukan itu bukan berasal dari parisya,tapi dari james yang ternyata sempat mengamati juga.Ekpresi mereka terluhat terkejut sekaligus waspada sambil ikut mengamati.

Parisya menoleh kearah james dengan senyuman tipis,kemampuan james memang tidak dapat diragukan lagi.Tapi james punya pemikiran sama,dia tidak menyangka kalau parisya bisa melihat dalam jarak sejauh itu.Itupun dengan cepat.

"Jangan terkejut,aku tidak punya mata super atau apalah itu.Aku hanya sudah tahu informasinya",ucap parisya yang seperti tahu pemikiran james.Dia kini bahkan sudah men-standart motornya dan turun.

"Kapan dia mendapat informasi itu?",gumam james yang tadi sempat terkejut.

"Lalu bagaimana kita bisa sampai kesana?",tanya kevin yang bisa dikatakan pemula diantara mereka.Beberapa mata langsung menatap padanya membuatnya mendadak mengkerut seperti seekor siput.Sejauh ini dia tidak pernah bertemu para profesional seperti mereka,apalagi bekerja sama.Dan itu membuat pertanyaan besar dikepalanya kenapa dia diikutkan disini.

Mengabaikan kevin ataupun yang lainnya yang sedang memikirkan cara.James mengamati parisya yang berjalan seolah mencari sesuatu.Dia juga mengikutinya dari belakang.

"Apa yang sedang kau cari?",tanya james membuat parisya menoleh sebentar kebelakang dan kembali menyusuri pasir-pasir itu.Dari caranya bergerak terlihat seolah dia tahu dimana garis yabg membatasi pasir yang ditanami ranjau dan yang tidak.

"Ketemu",celetuk parisya membuat semua perhatian tertuju padanya.Mereka melakukan hal yang sama dan menghampir keduanya.

Parisya menyingkirkan pasir di satu titik menggunakan kakinya dan baru sebentar saja nampak sebuah benda yang terbuat dari besi.Dia menginjaknya beberapakali hingga menimbulkan suara nyaring seperti ada udara kosong dibaliknya.

Semakin lama james berinteraksi dengan parisya semakin banyak pula kejutan yang james dapatkan.Bahkan ruang rahasia itu.

Dari mana sebenarnya dia mendapat informasi-informasi itu

James  mengamati wajah parisya yang tersenyum bangga karena berhasil.Tatapannya tertangkap basah oleh parisya,senyumannya hilang digantikan isyarat seolah mengatakan apa ada sesuatu diwajahku.

"Kenapa diam saja?.Apa kalian menyuruh perempuan yang menggalinya?",tanyanya dengan menatap mereka satu persatu membuat mereka sedikit terkejut.

"Aku yang menemukanya masa aku juga yang harus menggalinya.Apa kalian memanfaatkan aku karena aku tahanan disini?.Usiaku bahkan jauh lebih mud-"

"Hentikan,mereka sudah bergerak",potong james membuat parisya menyadari kalau meteka sudah melakukannya.Dia sedikit kecewa karena dia masih ingin mengomeli mereka.

Setelah sedikit digali dengan memutar,mereka menemukan pintu yang terbuat dai besi.Ada beberapa pengait yang mengunci pintu tersebut.Itu terlihat seperti dibuat untuk mudah dibuka.

Setelah membukanya dengan beberapa orang.Terlihat kalau dibawah itu adalah sebuah terowongan.Meski terlihat tak terlalu lebar,tapi terowongan itu seperti memang dirancang untuk untuk dimasuki satu-persatu.Mereka yang membukanya sampai merasa takjub dengan hal itu.

Tentunya,jelas ini hal yang aneh juga.Karena itulah james menoleh ke arah parisya yang terlhat puas dengan ditemukannya terowongan itu.Tapi karena merasa ditatap,parisya meoleh.Mata james jelas menunjukan kewaspadaannya.Dia tentunya tidak bisa menerima kemudahan ini.

Melihat mereka hanya diam saja. Apalagi dengan tatapam kewaspadaan mereka.parisya yahu persis.

"Baiklah baiklah.. Kalian pasti berpikir kalau ini jebakan,kan?.Itu normal. Karena itu aku yang akan masuk lebih dulu*

Parisya mengajukan diri dan mulai naik ke motornya lagi. Dia mengendarai turun ke dalam terowongan itu.James terdiam sebentar sebelum mengangguk pada mereka dan mengikuti parisya.mereka juga mulai melakukan hal sama.

Begitu masuk ke dalam terowongan ,hanya ada kegelapan dan seikit cahaya dari lampu motor yang menyorot beberapa meter kedepan.Hanya ada ruang sedikit dianatar motornya.Terowongan itu jelas dideasain sedemikian rupa dengan memperhitungkan agar pasir yang ada diatas tidak akan longsor.

Setelah menempuh perjalanan dalam keheningan dan cukup lama.Parisya yang memimpin didepan sampai ke jalanan miring ke atas.Sudah bisa dipastikan kalau itu jalan keluar mereka. Berbeda dengan jalan masuk yang perlu dibuka, ketika roda depan naik ke bagian tanjakan itu, pintu otomatis terbuka dengan suara desingan besi lembut.Matahari belum terbit ketika mereka keluar dari terowongan itu.

Begitu keluar dari terowongan itu, parisya sengaja menunggu tak jauh dari sana sampai semua orang benar-benar keluar. Begitu orang terakhir keluar, pintu itu tertutup otomatis.Berbeda dari pintu maduk yang perlu disingkirkan pasirnya lebih dulu,pintu yang ini terlihat didesain sedemikian rupa sampai warnanya menyatu dengan tanah

Lingkungannya langsung berubah. Tidak seperti perkotaan yang punya gedung-gedung tingggi bergaya modern dengan lampu led berbagai warna ada dimana-mana atau pedesaan yang kanan kiri masih diapot oleh pepohonan.

Tempat ini sangat tandus seperti gurun pasir meski ada satu dua pohon yu ang terlihat.
Bangunan-bangunan tinggi terlihat mirip seperti bangunan kuno yng bertembokan batu dan berlapiskam tanah.Ini adalah wilayah terasing yang mirip seperti penjara.Tidak ada hukum yang berlaku, mereka adalah hukum itu sendiri.

Kita sudah masuk. Sampai disini terserah kalian mau langsung atau istirahat dulu, parisya mengatakan itu dengan santai seolah dia tidak keberatan dengan keduamya. Juga dia terlihat tidak ingin mengarahkan mereka yang nanti membuatnya semakin dicurigai.

"Akan lebih baik kalau istirahat dulu.. Tapi ini bukan tempat dimana kita bisa mudah mencari penginapan atau lainnya,apa aku salah?"

Dalam sekali lihat saja james tahu tampat apa ini. Dan dia mendengar beberapa kali tentang tempat ini meski sedikit.Bahkan tentara militerpun tidak sembarangan bisa dikerahkam kesini.Karena ini juga merupakan wilayah perbatasan dimana hak atas wilayah ini masih diperdebatkan sampai saat ini.

Mendengar parisya memberikan opsi itu berarti pasrinya sudah punya rencana.Meski dia terburu-buru,
james merasa harus bersikap tenang. Mau bagaimanapun anggotanya juga manusia yang pelu istirahat dan dia juga penasaran sejauh apa relasi yang dimiliki parisya.

Parisya menyeringai kecil tanda kalau james memang benar.Dia tak meragukan otak dari detektif yang mati-matian memburunya itu.

"Yeah..anggap saja aku punya tiket vip disini. Ikuti aku"

MY LITTLE SECRET Where stories live. Discover now